Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah memastikan pinjaman China senilai Rp10 triliun yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan empat ruas tol yakni Manado—Bitung, Balikpapan—Samarinda, Solo—Kertosono dan Cileunyi—Sumedang—Dawuan Seksi II dapat cair bulan ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono menyatakan, persetujan pinjaman ini diberikan kurang dari tiga bulan sejak kontrak paket konstruksi ditandatangani bersama kontraktor. Padahal, biasanya persetujuan pinjaman dari China sering kali memakan waktu setidaknya enam bulan.
“Sudah ada yang disetujui, memang pasti cair cuma [menunggu] waktu saja. Mereka itu bank, jadi kalau uangnya mau kita pakai cepat, pastinya mereka senang. Mau bank dunia, ADB, kalau kita serius mereka senang pasti. Kita hutang, kok,” ujarnya usai menghadiri pelantikan pejabat eselon II di Kementerian PUPR, Kamis (12/11/2015)
Dia menambahkan, pihaknya kini tengah memproses administrasi selanjutnya kepada Kementerian Keuangan. Setelah itu, dokumen tersebut akan kembali diserahkan kepada China Exim Bank sebagai persetujuan akhir pencairan pinjaman.
Dirjen Bina Marga Hediyanto W. Husaini mengungkapkan, pencairan pinjaman senilai total Rp10 triliun ini akan diproses secara bertahap. Untuk sesi pertama, hutang dengan nilai sekitar Rp1,9 triliun akan diproses lebih awal untuk pendanaan ruas Solo—Kertosono porsi pemerintah sepanjang 40 km.
“Sekarang [dokumen] loan China yang satu sudah dikirim ke kementerian keuangan, sudah diterima dan disetujui, tinggal menyamakan persepsi dari angka-angka negosiasi. Yang tiga lagi mungkin baru Selasa depan dikirim,” ujarnya.
Dari segi kesiapan lahan di bagian dukungan pemerintah, Hediyanto menilai ruas Manado—Bitung memiliki perkembangan paling maju dari tiga ruas lainnya, yakni sebesar 90%. Sementara itu, pembebasan lahan untuk ruas lainnya rata-rata masih berkisar 68%.
“Lahan Soker [Solo-Kertosono] masih on schedule, 68-69%, kalau bisa tahun ini diselesaikan jadi 90%,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihak China akhirnya menyepakati pemberian pinjaman tanpa harus menunggu pembebasan lahan mencapai 80%. Hal tersebut guna mempercepat pembangunan keempat proyek tol tersebut.