Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha Perhotelan Terus Garap Manado

Geliat Manado sebagai kota tujuan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) masih menjadi daya tarik bagi pengusaha perhotelan nasional untuk mengembangkan sayapnya di kawasan ini.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO--Geliat Manado sebagai kota tujuan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) masih menjadi daya tarik bagi pengusaha perhotelan nasional untuk mengembangkan sayapnya di kawasan ini.

Hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan sejumlah hotel baru di Manado, misalnya Ibis Hotel (Accor), dan Hotel Whiz Prime Megamas Manado (Intiwhiz Hospitality Management).

“Whiz Prime Megamas Manado adalah hotel pertama yang kami bangun di kawasan timur Indonesia [KTI]. Menyusul berikutnya ada di Makassar, Lampung, Jakarta, dan Yogyakarta,” kata Moedjianto S. Tjahjono, Presiden Direktur PT Intiwhiz International, di Manado, Jumat (13/11/2015).

Menurutnya, potensi Manado sebagai kota tujuan MICE menjadi pertimbangan utama perseroan memilih kota ini sebagai lokasi pembangunan hotel di KTI.

Tak hanya itu, dirinya juga membidik para traveler dengan mobilitas tinggi di Manado sehingga lokasi terpilih di kawasan Megamas.

Meski situasi perekonomian tengah melambat, Moedjianto optimistis tingkat keterisian kamar mampu menembus 50% dalam dua bulan ke depan.

Dalam jangka panjang, bahkan dirinya meyakini okupansi hotel bisa terjaga di kisaran 70%-80%.

Pada saat yang sama, General Manager and Marketing Inthiwiz International Edi Syumardi mengungkapkan pihaknya masih fokus mengembangkan hotel dengan status bintang tiga dan empat.

“Fokus kami memang masih di area itu karena trennya mengarah ke sana. Khususnya di Manado, kami menawarkan harga spesial Rp220.000 hingga 20 Desember 2015,” ucapnya.

Terkait persaingan hotel yang semakin sengit di Manado, Edi mengatakan pihaknya akan mengutamakan pelayanan prima terhadap tamu hotel. Pasalnya, poin utama agar mampu bersaing di dalam industri perhotelan terletak pada pelayanan.

“Tidak akan banyak perbedaan penawaran antara satu hotel dengan hotel lainnya. Tiap hotel basic-nya memang menawarkan jasa atau pelayanan. Keunggulan kami ada pada produk tempat tidur yang didesain untuk memberikan kenyamanan tidur bagi tamu,” tuturnya.

Kendati situasi perekonomian nasional diprediksi masih melambat pada tahun depan, Edi mengemukakan peluang industri perhotelan di Sulut masih cukup cerah.

Hal itu bisa dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan dan keterisian kursi maskapai penerbangan yang menunjukkan angka menggembirakan.

Mengutip data Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), jumlah hotel berbintang yang tersebar di seluruh Sulut berjumlah 30 unit, sedangkan jumlah hotel melati mencapai 269 unit. Adapun, 30 hotel berbintang tersebut memiliki 2.395 kamar, dan 269 hotel melati memiliki 3.741 kamar.

Sementara itu, General Manager Hotel Aston Manado Bambang Wijanarko mengaku persaingan industri perhotelan di Sulut semakin ketat karena banyak hotel baru bermunculan.

“Tapi, kami masih bisa mempertahankan tingkat okupansi di kisaran 85%. Sebenarnya, ceruk industri ini masih sangat bagus,” katanya.

Kendati demikian, Bambang mengungkapkan persoalan kemacetan di Manado harus segera diselesaikan.

Tak hanya itu, persoalan kebersihan diakuinya merupakan faktor yang mengancam citra Sulut sebagai kota tujuan MICE.

Berdasarkan pantauan Bisnis, sejumlah jaringan pengelola hotel nasional tercatat telah mengembangkan bisnisnya di Sulut antara lain Accor (Novotel, Ibis), Archipelago (Aston), Lion Group (Lion Hotel), Swiss-Belhotel Group (Swiss-Belhotel), dan Lippo Group (Arya Duta).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper