Bisnis.com, JAKARTA—PT Sarana Multi Infrastruktur memberikan pinjaman senilai Rp 1,24 triliun bagi PT Hutama Karya (Persero) untuk pendanaan ruas tol Palembang—Indralaya, yang menjadi bagian dari Trans Sumatera. Pinjaman tersebut sebesar 37,57% dari total kebutuhan investasi ruas ini yang mencapai Rp3,3 triliun.
Direktur Utama SMI Emma Sri Martini menyatakan, ini merupakan kali kedua pihaknya memberikan pinjaman bagi Trans Sumatera. Sebelumnya, SMI juga telah memberikan pinjaman senilai Rp480 miliar untuk ruas Medan-Binjai.
“Skema pembiayaan untuk ruas kedua ini kita siapkan untuk bisa ditawarkan pada perbankan nantinya, karena dari kebutuhan, SMI tidak sanggup sendiri. Pemerintah dari APBN apalagi,” ujarnya usai penandatanganan perjanjian pinjaman, Rabu (11/11) malam.
Emma menambahkan, pihaknya telah menyiapkan tiga skema pembiayaan yang berbeda dan bertahap untuk proyek ini. Skema A yakni Rp690 miliar dengan tenor 25 tahun dan grace period 15 tahun, skema B senilai Rp300 miliar dengan tenor 15 tahun dan grace period 5 tahun, dan skema C Rp280 miliar dengan tenor 25 tahun dan grace period 15 tahun.
Dengan demikian, pihaknya membuka kesempatan bagi perbankan untuk ikut membiayai proyek di tengah jalan, melalui skema A, B, atau C. Tujuannya, agar dana pinjaman SMI di proyek ini dapat segera kembali dan digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur lainnya.
“Istilahnya SMI menalangi semuanya dulu di depan, nanti akan kita leverage lagi ke perbankan. Kalau ada yang tertarik, dana SMI kita ambil dan bisa dialihkan ke proyek infrastruktur lainnya,” tambahnya,
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menyatakan, pihaknya telah memulai konstruksi Palembang-Indralaya secara bertahap dari dua arah, yakni Palembang dan Indralaya. Menurutnya, proses konstruksi di ruas ini cukup menantang, karena 70% kontur tanah berupa gambut yang memerlukan perlakuan khusus.
“Kali ini kita financial closing Palembang-Indralaya. Target Januari akan mulai mengaspal. Setelah ini tugas kami financial closing yang di selatan. Mari kita sama-sama cari skema pembiayaan Bakauheni-Terbanggi Besar,” ujarnya.
Menurutnya, pengerjaan ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km ini akan terbagi menjadi tiga seksi. Ketiga seksi yang dimaksud Palemabang—Palumutan sepanjang 7,1 km, Pemulutan—Kota Terpadu Mandiri (KTM) sepanjang 4,9 km dan seksi III KTM—Indralaya sepanjang 9,9 km. Seksi pertama ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016, sementara keseluruhan ruas Palembang—Indralaya ditargetkan beroperasi 2017.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono yang turut menyaksikan penandatanganan menyatakan apresiasinya terhadap sinergi yang terjadi antara SMI dan HK. Dia menyatakan pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan Trans Sumatera dengan mengadakan rapat koordinasi lintas kementerian setiap dua minggu sekali.
“Kita sangat senang kalau financial closing, ini menunjukkan sinergi antara PU dan BUMN. Tugas kami sekarang pembebasan lahan, dan desain konstruksi,” ujarnya.