Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERKEBUNAN SAWIT: Dua Komunitas Adat NTT Minta BPN Tunda HGU Perusahaan

Komunitas Adat Wairkung dan Pemat-Tuli, Nusa Tenggara Timur, meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk menunda hak guna usaha perusahaan perkebunan sawit seluas s638 hektare
Perkebunan sawit./.
Perkebunan sawit./.

Bisnis.com, JAKARTA -- Komunitas Adat Wairkung dan Pemat-Tuli, Nusa Tenggara Timur, meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk menunda hak guna usaha perusahaan perkebunan sawit seluas s638 hektare.

Januarius Aris, perwakilan kelompok adat tersebut, menuturkan kedua kelompok itu merupakan pemegang hak asal-usul yang selama ini tersingkir dari tanahnya sendiri. Oleh karena itu, paparnya, pengambilan setiap kebijakan terkait dengan tanah musti melibatkan masyarakat adat.

"Kami meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang agar turun dan memeriksa langsung lokasi di lapangan," kata Januarius dalam rilis bersama Aliansi Masyaarakat Adat Nusantara (AMAN) yang dikutip Bisnis.com, Senin (9/11/2015).

Komunitas masyarakat adat sebelumnya sudah melakukan dialog dengan DPRD, Pemeritah Kabupaten Sikka maupun perusahaan, PT Perkebunan Kelapa Diag. Namun, paparnya, pemerintah daerah hanya melepaskan tanggung jawab dan menyatakan masalah itu diputuskan oleh pusat.

Sinung Karto, Pengurus Besar AMAN menyatakan pihaknya meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang agar memperhatikan kelayakan usaha perkebunan. Selain Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, komunitas itu juga mengadu ke Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper