Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Konstruksi Nasional: Realisasi Oktober Diperkirakan Rp393,77 triliun

Lembaga riset PT BCI Asia Indonesia memperkirakan realisasi pasar konstruksi nasional hingga Oktober 2015 mencapai Rp393,77 triliun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Lembaga riset PT BCI Asia Indonesia memperkirakan realisasi pasar konstruksi nasional hingga Oktober 2015 mencapai Rp393,77 triliun.

Jumlah tersebut terdiri dari  sektor gedung dan bangunan senilai Rp 192, 73 triliun dan sektor sipil senilai Rp201,04 triliun.

Country Manager PT BCI Asia Agus Dinar mengatakan, realisasi pasar konstruksi tersebut masih minus 2,03% dibandingkan realisasi pada  tahun lalu yang  mencapai Rp401,93 triliun.

Namun, dia meyakinkan nilai tersebut belum final, mengingat masih ada beberapa proyek konstruksi yang baru akan diteken kontraknya pada akhir tahun ini.

“Minus tersebut muncul karena terpukul sektor commercial building yang minus 14,8% dibandingkan tahun lalu, sedangkan civil itu meningkat 14%. Terpukulnya commercial building ini karena properti menggunakan produk impor sedangkan dolar sempat naik, sehingga terjadi penundaan dan rekalkulasi,” ujarnya 

Dia menambahkan pada tahun lalu, sektor gedung dan bangunan berkontribusi 56% terhadap total realisasi pasar konstruksi, atau senilai Rp226,31 triliun, sedangkan sektor sipil menyumbang 44% atau senilai Rp175,62 triliun.

Namun, kondisi itu berbalik pada tahun ini di mana sektor konstruksi menyumbang lebih besar yakni sebesar  51%.

Menurutnya, hal ini merupakan imbas dari pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah.

Meski demikian, pihaknya masih akan terus memperbarui data tersebut hingga akhir tahun guna mengetahui dampak deregulasi dan paket kebijakan ekonomi yang terhadap pasar konstruksi.

“Tergantung kepastian bagaimana dolar bisa ditekan di bawah dan deregulasi pemerintah kan banyak. Itu semua kalau dilakukan memang bisa berdampak pada naiknya pasar konstruksi nasional 2016, bisa tembus Rp400 triliun,” ujarnya.

Di sisi lain, dalam sektor konstruksi sipil, realisasi proyek infrastruktur yang tercatat hingga Oktober ini mencapai Rp95,51 triliun, masih minus 6% dibanding realisasi total pada 2015 yang mencapai Rp101,92 triliun.  

Di sisi lain, dalam sektor utilities tercatat capaian  proyek pembangkit listrik melonjak 43,18% menjadi Rp105,52 triliun dari tahun lalu senilai Rp73,7 triliun.

Dari sisi demografis, laporan tersebut mencantumkan  proyek konstruksi nasional  terbanyak berada  di Sumatra sebesar 32%, disusul Jakarta 28%, Kalimantan 19%, Jawa Barat 17%, Bali-Nusa Tenggara 11%, Jawa Tengah dan Yogyakarta 10%, Jawa Timur 3% dan Sulawesi-Maluku-Papua 3%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper