Bisnis.com, JAKARTA— Konstruksi Bendungan Banjulmati di Jawa Timur dan Titab di Bali yang merupakan warisan pekerjaan dari pemerintahan sebelumnya telah selesai dan siap digenangi.
Kepala Pusat Bendungan Imam Santoso mengatakan, saat ini pihaknya tengah meminta persetujuan presiden untuk bisa segera mengairi (impounding) kedua bendungan tersebut.
“Saya sedang mengirim surat persetujuan ke presiden untuk mengairi Bendungan Banjulmati dan Titab di Bali. Rencananya pada akhir tahun ini,” katanya.
Selain melakukan penggenangan, bulan ini pemerintah juga bersiap untuk melakukan penandatanganan ketiga bendungan yang masih dalam masa akhir lelang . Ketiga bendungan itu antara lain Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat, Sindangheula di Jawa Barat, serta Rotiklod di Nusa Tenggara Timur.
“Bintang Bano dan Sindangheula ditargetkan kontrak 13 November ini, sedangkan Rotiklod 23 November. Jadi semuanya sudah kontrak bulan ini,” ujarnya.
Ketiga bendungan tersebut, ujarnya, merupakan bagian dari rencana pemerintah membangun 13 bendungan pada 2015.Bendungan yang dimaksud yaitu Raknamo NTT, Logung Jateng, Pidekso Jateng, Lolak Sulut, Keureuto Aceh, Passeloreng Sulsel, Tanju – NTB, Mila – NTB, Bintang Bano – NTB, Karian – Banten, Rotiklod – NTT, Sindang heula – Banten, Sei Gong – Kepulauan Riau.
Kapasitas total ke-13 bendungan tersebut mencapai 894,2 juta meter kubik, yang diperkirakan mampu mengairi irigasi seluas 63,471 hektare, menambah penyediaan air baku sebanyak 13,89 m3/detik dan menyediakan potensi tenaga listrik sebanyak 27,93 megaWatt. Biaya konstruksinya mencapai Rp 11,72 triliun.