Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-India Teken MoU Energi Terbarukan

Pemerintah Indonesia dan India sepakat bekerja sama mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon yang ditargetkan masing-masing negara sebesar 29% dan 35% pada 2030.
PLTS Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara berkapasitas 600 kiloWattpeak (kWp), merupakan PLTS terbesar di Indonesia saat ini. Dibangun di atas lahan seluas 3 hektar, pembangkit listrik tenaga surya tersebut telah resmi beroperasi sejak 13 Mei 2012 dan masih berfungsi dengan baik hingga hari ini. /Bisnis.com
PLTS Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara berkapasitas 600 kiloWattpeak (kWp), merupakan PLTS terbesar di Indonesia saat ini. Dibangun di atas lahan seluas 3 hektar, pembangkit listrik tenaga surya tersebut telah resmi beroperasi sejak 13 Mei 2012 dan masih berfungsi dengan baik hingga hari ini. /Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan India sepakat bekerja sama mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon yang ditargetkan masing-masing negara sebesar 29% dan 35% pada 2030.
 
Perwakilan kedua negara melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama saat Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Kebon Sirih, Senin(2/11/2015).
 
"Kerja sama ini penting karena India dan Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar masing-masing 35% dan 29% pada 2030,"ujar Hamid.
 
Nantinya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akan bertandang ke India untuk menindaklanjuti skema kerja sama pengembangan energi alternatif dengan Negeri Sejuta Dewa itu.
 
Dalam kesempatan berbeda, Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh menambahkan India memiliki pengalaman pengembangan energi terbarukan yang bisa dipelajari oleh Indonesia.
 
Tahun ini Negeri Taj Mahal telah menginvestasikan dana sebesar US$90 miliar untuk mencapai target produksi energi sebesar 100 Gigawatt dari tenaga matahari. Saat ini India baru menghasilkan sekitar 4000 megawatt energi yang bersumber dari matahari.
 
Harapannya pada 2015 ini ada peningkatan energi tenaga matahari sebesar 2000 MW dan menjadi 40.000 pada 2022. Menurut penelitian dari Institut untuk Energi, Ekonomi dan Keuangan hal itu memungkinkan, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper