Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Kapalbetung Groungbreaking Pertengahan November 2015

Pemerintah mengagendakan pemancangan tiang perdana atau groundbreaking proyek tol Kayu Agung—Palembang—Betung atau Kapalbetung dapat dilakukan pada 12 November 2015.
Ruas tersebut sudah cukup layak secara finansial. /Jibiphoto
Ruas tersebut sudah cukup layak secara finansial. /Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengagendakan pemancangan tiang perdana atau groundbreaking proyek tol Kayu Agung—Palembang—Betung atau Kapalbetung dapat dilakukan pada12 November 2015.

Plt. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan rencana groundbreaking tersebut dilakukan 1 bulan setelah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol atau PPJT.

Pemerintah telah menandatangani PPJT bersama investor pada 12 Oktober 2015 lalu setelah tertunda dari rencana awal, yakni pada pekan ketiga September.

“Saat ini investornya sudah mulai persiapan untuk konstruksi, tapi belum mulai konstruksi. Kita rencanakan groundbreaking itu sebulan setelah PPJT, tapi nanti kita sesuaikan dengan kesiapan waktunya,” katanya saat dihubungi, Selasa (20/10/2015).

Pemerintah sebelumnya telah menetapkan pemenang tender investasi untuk proyek tol ini pada 25 September 2015 melalui proses negosiasi terhadap sejumlah parameter investasi.

Negosiasi dilakukan karena proses pelelangan proyek tol ini hanya diikuti satu peserta, yakni pemerintah Provinsi Sumatra Selatan yang sekaligus adalah pemrakarsa ruas tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah menggunakan mekanisme penunjukkan langsung melalui negosiasi sesuai ketentuan Perpres 38/2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Herry mengatakan, tidak ada perubahan signifikan dalam perhitungan investasi ruas tersebut. Berdasarkan data monitoring pengusahaan jalan tol yang dikeluarkan BPJT, tol sepanjang 111,69 km tersebut membutuhkan investasi sebesar Rp14,4 triliun dan biaya konstruksi Rp9,8 triliun. Tol yang terdiri atas tiga seksi ini ditargetkan beroperasi seluruhnya pada 2017 mendatang.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menunjuk PT Sriwijaya Markmore Persada sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) yang mewakili pemerintah daerah untuk membangun tol tersebut. Saat ini, pembebasan lahan telah dilakukan di satu seksi sepanjang sekitar 30 km dari Kayu Agung hingga Palembang.

Herry mengatakan pemerintah pusat tidak memberikan dukungan konstruksi untuk ruas tersebut karena pihak pemrakarsa mengungkapkan ruas tersebut sudah cukup layak secara finansial.

Padahal, pemerintah pusat memberi dukungan penuh untuk ruas-ruas trans Sumatra lainnya karena hampir seluruhnya dinilai tidak layak secara finansial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper