Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Argumentasi Kementerian Perdagangan Soal Impor Beras

Pemerintah menegaskan impor beras yang diambil dari Vietnam hanya bertujuan menguatkan stok di Perum Bulog.
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog di Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur/Antara-Moch. Asim
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog di Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur/Antara-Moch. Asim

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menegaskan impor beras yang diambil dari Vietnam hanya bertujuan menguatkan stok di Perum Bulog.

Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong mengatakan kondisi tahun ini agak berbeda dari kondisi tahun-tahun sebelumnya dengan adanya fenomena El Nino yang dikhawatirkan mengganggu produksi.

“Saya setuju bahwa kita harus sewasembada. Hal itu tidak bisa ditawar. Tapi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun normal. Angka produksi dikuatirkan tidak memadai,” kata Mendag saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (19/10/2015).

Impor, menurut dia, memerlukan pemilihan waktu yang tepat. Penanaman di satu sisi, dikhawatirkan tertunda karena kekeringan yang disebabkan El Nino tersebut. Sementara di sisi lainnya, permintaan tidak akan tertunda. Saat ini konsumsi beras Indonesia diperkirakan mencapai 2,5 juta ton per tahun.

Thomas menambahkan prinsip impor beras yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan adalah pembangunan stok. Pihaknya tidak akan mengambil risiko terhadap kelangkaan beras di pasar dalam negeri. Sementara itu, menurut dia, beras yang diimpor saat ini tidak akan dilepas langsung ke pasar.

“Impor beras ini hanya untuk penguatan stok di Bulog dan tidak dilepas ke pasar, sehingga tidak akan merugikan petani,” kata Mendag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper