Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Akses Jalan Kawasan Wisata Bahari Mandeh Sumbar Butuh Rp500 miliar

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (BPJN) memperkirakan kebutuhan dana senilai Rp500 miliar untuk merampungkan jalan akses Kawasan Wisata Bahari Mandeh, sepanjang 40 km.
Kawasan Wisata Mandeh/Antara
Kawasan Wisata Mandeh/Antara

Bisnis.com, PADANG—Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (BPJN) memperkirakan kebutuhan dana senilai Rp500 miliar untuk merampungkan jalan akses Kawasan Wisata Bahari Mandeh, sepanjang 40 km.

Dahler, Kepala Satker BPJN Wilayah I Sumbar menyatakan, jalan akses merupakan dukungan guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas Padang-Painan saat musim liburan tiba. Pada hari libur, para turis biasanya menuju wisata bahari Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Jalan akses sangat penting karena mampu menunjang pengembangan kawasan pariwisata sekaligus memberikan pendapatan kas Provinsi Sumbar, khususnya bagi Kabupaten Pesisir Selatan,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Minggu (11/10/2015).

Menurutnya, pekerjaan pembukaan jalan proyek ini telah dilakukan pada September lalu dengan dana sekitar Rp 11 miliar. Pekerjaan pengaspalan akan menggunakan APBN 2016, guna memenuhi target Presiden Joko Widodo yang ingin jalan ini rampung pada 2017.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mencanangkan Kawasan Bahari Terpadu Mandeh sebagai tujuan wisata pantai di Sumatera Barat pada Sabtu (10/10/2015). Pencanangan itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh presiden dengan disaksikan oleh Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, serta Ketua Tim Pengarah Wisata Andrinof Chaniago.

Dalam arahannya, Jokowi meminta Kementerian PUPR untuk segera menyelesaikan jalan akses menuju kawasan wisata Mandeh dalam waktu dua tahun. Jokowi juga meminta Bupati Pesisir Selatan bersama masyarakat setempat untuk berkomitmen menjaga kebersihan/keasrian lingkungan sekitar wisata.

“Saya ingin model publikasi wisata bisa dibuat satu paket dengan wisata Kota Pusaka dan Wisata Bukittinggi. Hasilnya nanti pasti jauh lebih baik lagi,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper