Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mematangkan desain normalisasi dan pemanfaatan kanal Cikarang Barat Laut (CBL) guna mengakomodir kepentingan PT Cikarang Listrindo dan PT Pelabuhan Indonesia II selaku pihak yang mengajukan izin normalisasi.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Mudjiadi mengatakan tengah menunggu Detailed Engineering Design (DED) dari kedua perusahaan tersebut guna melakukan sinergi lebih lanjut. Izin normalisasi akan diberikan setelah terciptanya DED terintegrasi.
“Kita lagi mensinergikan dua itu supaya nanti desainnya biar jadi satu, tidak beda-beda. Anggarannya bukan dari kita, tetapi dari mereka, nanti dia tenderkan dan diawasi oleh kita,” ujarnya, Jumat (2/10/2015)
Mudjiadi belum bisa memastikan kapan izin normalisasi akan dikeluarkan. Namun, pihaknya memperkirakan proses normalisasi sudah bisa dilakukan pada tahun depan.
Sebelumnya, perusahaan pemasok listrik untuk kawasan industri PT Cikarang Listrindo pada bulan lalu mengajukan izin normalisasi kanal CBL. Rencananya, pihaknya akan mengubah kanal CBL menjadi jalur transportasi logistik perahu tongkang yang memasok batu bara ke pembangkit listrik miliknya yang berada di Babelan, Bekasi Utara.
Corporate Communication PT Cikarang Listrindo Rifqi Hakim menyatakan hingga kini saat ini perseroan telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Bekasi Utara berkapasitas 864 MW yang digunakan untuk menyuplai pasokan listrik sebanyak 2.100 perusahaan yang terletak di lima kawasan industri di Cikarang. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk menambah dua pembangkit listrik batu bara berkapasitas 2 x 145 MW di Babelan, Bekasi.
“Kita tahulah bahwa kalau investor mau masuk, infrastruktur harus ada, tenaga listriknya harus andal. Mungkin CBL ini kalau sudah dinormalisasi bisa dipergunakan untuk transportasi lainnya, dan tidak kebanjiran lagi harapannya, karena sodetan dari Citarum ke laut ini kan sebagian tujuannya untuk mengurangi banjir yang ada di Bekasi,” ujarnya pada waktu itu.
Sementara itu, PT. Pelabuhan Indonesia II juga berencana untuk menggarap proyek kanal CBL. Rencananya, Pelindo II akan membangun jalan khusus di kanal tersebut yang menghubungkan Cikarang Dryport dengan terminal baru yang akan dibangun.