Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK TRANS SUMATERA: Pembebasan Lahan Dipercepat

Trans Sumatera:Pembebasan Lahan Dipercepat Bisnis.com, JAKARTAKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan proses pembebasan lahan bagi ruas tol Trans Sumatera guna mempercepat proses konstruksi. Pemerintah mengkalim di dua ruas tol Trans Sumatera yakni Medan-Binjai dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, pembebasan lahan telah mencapai 70%.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan proses pembebasan lahan bagi ruas tol Trans Sumatera guna mempercepat proses konstruksi. Pemerintah mengkalim di dua ruas tol Trans Sumatera yakni Medan-Binjai dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, pembebasan lahan telah mencapai  70%.

Dirjen Bina Marga  Hediyanto W. Husaini mengatakan pembebasan lahan pada ruas   tol Medan – Binjai sepanjang 16,6 km sudah mencapai 70 persen. Sementara itu, pembebasan lahan pada ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi telah mencapai 83%.

 “Ditargetkan April 2016 sudah tuntas untuk pembebasan lahannya untuk Medan-Binjai,” ujar Hediyanto seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (29/09)

Menurutnya, ruas tol Medan-Binjai  ini terbagi ke dalam tiga seksi, yaitu Seksi I ruas Tanjung Mulia-Helvetia sepanang 6, 27 km, seksi II Helvetia-Semayang sepanjang 6,175 km, dan seksi III Semayang-Binjai sepanjang 4,275 km. Data terakhir menyebutkan, proses pembebasan lahan di seksi pertama mencapai 56%, seksi kedua 85%, dan seksi ketiga 78%.

Dari ketiga seksi tersebut, di  seksi I masih terdapat lahan  seluas 41.974 m2 yang belum  dibebaskan, sedangkan di seksi II terdapat tanah seluas 45. 865 m2 di Desa Helvetia, 18.273 m2 di Desa Tanjung Gusta, dan 18.523 m2 di Dusun IIA Titi Merah yang belum dibebaskan. Sementara itu, wilayah seksi III masih memiliki total 310.135 m2 lahan yang belum dibebaskan.

Di sisi lain,  kebutuhan pembebasan lahan untuk ruas tol Medan-Kualanamu terdapat untuk wilayah Parbarakan-Tebing Tinggi yang membentang  sepanjang 44 Kilometer. Ruas ini  terdiri dari lima seksi  yaitu, Parbarakan-Lubuk Pakam, Lubuk Pakam-Perbaungan, Perbaungan-Teluk Mengkudu, Teluk-Mengkudu-Sei Rampah, Sei Rampah-Rambutan.

Hediyanto  menetapkan target pembebasan lahan hingga seksi III akan selesai pada Juni 2016, sedangkan pengadaan lahan pada seksi V dapat rampung pada 2017.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu sepanjang 17,8 km masih terkendala pembebasan lahan. Pekerjaan jalan yang bernama CSU-01 Toll Road Development of Medan Kualanamu ini berlokasi di Seksi 1A pada proyek Tol Medan Kuala Namu-Tebing Tinggi (MKTT), yang terdiri dari Seksi 1A.1 sepanjang 10,9 Km (awal Tanjung Morawa) dan Seksi 1A.2 sepanjang 6,835 Km (akhir Bandara Kuala Namu).

Menurut rencana, proses konstruksi seksi I  dan II seharusnya rampung tahun ini namun tertunda akibat pembebasan lahan yang belum tuntas. Adapun kontrak pekerjaan ini  telah diteken pada Desember  2011 dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,4 Triliun, dengan kontraktor pelaksana China Harbour Engineering-China State Construcion Eng.Corp (CHEC-CSCHEC-HK) dan PT Hutama  Karya (Persero).

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono optimistis proses pembebasan lahan akan berjalan dengan lancar. Pihaknya berharap konstruksi kedua ruas tol Trans Sumatera ini dapat selesai sesuai target.

“Saya berharap awal 2017 Tol Medan – Binjai dan Medan Kualanamu sudah rampung, sedangkan untuk Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi mudah-mudahan bisa selesai pada 2018,” ujarnya

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper