Bisnis.com, JAKARTA—Berbagai kalangan menyambut baik rencana pemerintah untuk meningkatkan penggunaan komponen pracetak sebesar 30% pada proyek infrastruktur di Indonesia. Kebijakan tersebut diharapkan mampu mendongkrak produksi beton pracetak nasional.
Ketua Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) Zulkarnain Arief menyatakan kesiapan para kontraktor yang terhimpun dalam AABI untuk menerapkan kebijakan tersebut. Di sisi lain, dia juga mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan situasi dan kondisi geografis yang berbeda di setiap daerah dan menghindari terjadinya monopoli oleh produsen tertentu.
“Saya kira beton pracetak itu lebih terkontrol dari sisi kualitas dan umur, serta efisiensi. Saya kira tidak bisa lagi kita harapkan pembangunan di dalam kota ini dilaksanakan dengan sistem konvensional, tetapi langsung pracetak dan pasang saat itu juga sehingga tidak ada kesemrawutan dan kemacetan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/09)
Pihaknya juga berharap selain upaya peningkatan penggunaan ini, pemerintah juga melakukan pendataan nasional terhadap kebutuhan dan jumlah produksi beton pracetak nasional. Pasalnya, berbeda dengan aspal, hingga kini data mengenai jumlah produksi beton pracetak masih tersebar di masing-masing produsen.