Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Balap Ahok dan Ridwan Kamil, Siapa Paling Cepat Buat LRT?

Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat sudah memulai lebih dulu lelang light rail transit (LRT) atau kereta ringan koridor I. Bahkan, pemerintah daerah siap-siap melakukan pembangunan LRT koridor II dengan menggandeng Kementerian Transportasi Korea Selatan untuk penyelesaian studi kelayakan.
Ilustrasi light rapid transit (LRT) di Phoenix, Amerika Serikat/Lightrailnow.org
Ilustrasi light rapid transit (LRT) di Phoenix, Amerika Serikat/Lightrailnow.org

Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat lebih dulu menginisiasi light rail transit (LRT) atau kereta ringan koridor I dibandingkan dengan Pemprov DKI Jakarta yang mulai groundbreaking hari ini.

Pemkot Bandung saat ini siap-siap melakukan kajian LRT koridor II dengan menggandeng Kementerian Transportasi Korea Selatan untuk penyelesaian studi kelayakan.

Proyek tersebut merupakan lanjutan dari LRT koridor I yang saat ini sudah masuk tahap lelang yang ditawarkan oleh Pemkot Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan dengan adanya bantuan studi kelayakan LRT dari Korea Selatan diharapkan memacu pemerintah pusat untuk membiayai proyek serta investor untuk menanamkan modal.

"Kami mengharapkan pemerintah lebih yakin mengucurkan APBN ke Bandung juga menarik investor lebih banyak lagi untuk koridor II ini," ujarnya di Bandung, Rabu (9/9/2015).

Hasil studi kelayakan LRT koridor II diharapkan dirampungkan bulan depan sehingga bisa digunakan langsung untuk menggaet investor.

"Mereka [Korea Selatan] yang menyiapkan studi kelayakan agar standar lelangnya tidak ribet. Mereka sekarang sedang finalisasi, bulan depan diharapkan beres," ujarnya.

Dia optimistis dengan studi kelayakan tersebut akan menambah daya tarik bagi investor sehingga Bandung bisa menggaet investor lebih banyak. "Kita percaya diri kalau studinya sudah beres mau ke mana juga."

Adapun, LRT koridor I hingga saat ini masih dalam proses lelang. "Kita akan punya dua koridor, yang satu dalam tahap lelang dan masih banyak berbagai hal aturan internasional yang harus dipenuhi mencapai 23 item," ujarnya.

Pada perkembangan terpisah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta PT Adhi Karya yang akan mengerjakan proyek light rail transit (LRT) atau kereta api ringan menambah trase sebelum memulai proyek.

Kepala Dinas Perhubungan Jabar Deddy Taufik mengatakan proyek LRT di Jakarta dinilai tidak akan mengatasi kemacetan DKI Jakarta secara optimal. “Kami kaji lagi rutenya, seharusnya bisa lebih dipanjangkan,” katanya. 

Menurutnya, trayek dari Cawang-Cibubur akan diminta bisa mencapai Kota Bogor, sementara untuk Cawang-Bekasi Timur bisa ditambah sampai Delta Mas, Bekasi.

Trayek juga bisa dipanjangkan dari Jakarta hingga Depok.”Kalau trayeknya begini, kemacetan bisa terurai, tidak tanggung,” ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini bersama Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking proyek LRT di Ibu Kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper