Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Dibatalkan, Pemprov Jabar Pasrah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima keputusan Presiden Jokowi yang menolak proyek Kereta Api Super Cepat (High Speed Railways/HSR) rute Jakarta-Bandung.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembiayaan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibiayai dari utang luar negeri./JIBI
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembiayaan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibiayai dari utang luar negeri./JIBI

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima keputusan Presiden Jokowi yang menolak proyek kereta supercepat (high speed railways/HSR) rute Jakarta-Bandung.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya menerima keputusan Jokowi terkait dengan pembatalan tersebut. Menurutnya provinsi sebagai pengguna proyek tersebut mengkuti apapun keputusan pusat. "Ini program pusat kita provinsi nurut ke pusat," katanya di Bandung, Senin (7/9/2015).

Menurutnya, Pemprov Jabar akan selalu mendukung dan mengikuti apapun program pemerintah pusat terlebih soal kereta cepat yang akan digantikan kereta menengah. Dia meyakini penolakan dilakukan pemerintah pusat punya dasar pertimbangan yang matang.

Heryawan memperkirakan pusat memilih menolak karena kereta api super cepat punya keterbatasan jumlah stasiun. Dengan demikian maka hanya sedikit masyarakat yang dapat menikmati fasilitas ini.

"Kalau kereta api cepat hanya terbatas tapi kalau kereta menengah banyak posnya, begitu yang saya pahami," katanya.

Menurutnya, jika pusat tetap mengupayakan untuk menghadirkan kereta api dengan kecepatan di bawah Shinkansen yang dapat melesat hingga 300km/jam pihaknya akan tetap memberikan dukungan.

Namun, dia berharap agar proyek ini tak hanya menjadi perdebatan di atas kertas. "Yang penting cepat terlaksana karena hal ini akan keuntungan tersendiri bagi masyarakat Jabar," katanya.

Dia optimistis pembangunan kereta menengah ini bisa dengan mudah direalisasikan karena jika lahan tol yang dipakai maka tidak akan ada lagi pembebasan lahan.

Pun ada lahan yang dibutuhkan hanya untuk pendirian terminal penumpang. "Kan pasti harus ada pembebasan lahan atau mungkin di beberapa ruas tak selamanya melewati tol mungkin ada,” ujarnya.

Pihaknya hanya menunggu kepastian dari pemerintah, meski sejumlah usulan seperti proyek diharapkan berhenti di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Cirebon sudah diajukan.

“Sudah kami usulkan, sekalian saja kereta berhenti dari Bandung hingga Cirebon,” katanya.

Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda mengatakan penolakan pusat pada proyek kereta cepat bisa dimaklumi oleh Pemprov Jabar.

Meski pihak Jepang dan China sudah memaparkan soal keunggulan masing-masing pada pihaknya, pembatalan tersebut tidak bisa ditolak. “Dari Jepang dan China sudah ketemu dengan kita, mereka presentasi,” ujarnya.

Pihak China menurutnya memaparkan jika proyek tersebut akan dibiayai sepenuhnya oleh mereka. Adapun Jepang, unggul dalam penguasaan teknologi dan konstruksi bangunan penopang rel.

Dari presentasi tersebut pihaknya menilai Jepang bisa melakukan transfer teknologi pada Indonesia. “Kita lihatnya ada yang bisa dipelajari dari Jepang, tapi kalau dari sisi perwujudan dua-duanya tidak masalah, ”katanya.

Menurutnya jika ada perubahan rencana, di sisi lapangan moda transportasi massal ini sudah mendapat dukungan dari rincian desain tata ruang (RDTR) kota-kota yang dilewati oleh proyek tersebut.

Dia menunjuk Kota Bekasi dan Kota Bandung yang sudah selesai menyetor RDTR. “Dua-duanya sudah diputuskan,” katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper