Bisnis.com, JAKARTA - Setelah menandatangan kontrak perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) senilai total Rp 20 triliun untuk pembangunan ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Palembang-Indralaya, PT Hutama Karya selaku kontruktor kedua ruas tersebut tengah menjajaki berbagai kemungkinan pendanaan.
Direktur Utama PT Hutama Karya I Gustri Ngurah Putra mengungkapkan salah satu opsi pembiayaan yang tengah dijajaki adalah pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Sebelumnya, pada bulan lalu Hutama Karya juga mendapatkan dukungan dana pinjaman senilai Rp481 miliar atau 30% dari total investasi proyek tol Medan-Binjai.
“Untuk Bakauheni-terbanggi Besar kita masih menjajaki dengan SMI sambil jalan (proses konstruksi), untuk Palembang-Indralaya juga sedang dijajaki, rencananya kira-kira Rp 1,1 triliun, atau 30% dari total,” ujarnya, Senin (7/9/2015).
Dari nilai total investasi ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sebesar Rp 16,795 trilun, Hutama Karya harus memenuhi bagian ekuitas senilai Rp8, 727 triliun, sementara sisanya dari pinjaman.
Proses pembebasan lahan ruas tol yang terdiri dari tiga seksi ini ditargetkan rampung pada 2016, sementara konstruksi ditargetkan rampung pada 2018.
Adapun total nilai investasi tol Palembang-Indralaya adalah Rp3,3 triliun, dengan 69% porsi pembiayaan atau sekitar Rp2,31 triliun dari ekuitas Hutama Karya dan sisanya merupakan pinjaman.
Proses pembebasan lahan ditargetkan rampung akhir tahun ini dan pembangunan selesai pada 2017.
Berdasarkan Perpres 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Tol Trans-Sumatra, Hutama Karya mendapatkan penugasan untuk membangun empat ruas tol, yakni tol Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar dan Pekanbaru-Dumai.
Untuk membangun keempat ruas tol tersebut, Putera mengatakan total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp30,84 triliun. Pihaknya juga telah mendapatkan dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp3,6 triliun.
Hutama Karya juga tengah bersiap untuk melakukan penandatanganan PPJT ruas Pekanbaru-Kandis-Dumai dalam waktu dekat.
Pihaknya berharap dalam satu atau dua bulan mendatang penandatanganan PPJT ruas tersebut sudah bisa dilakukan.
“Sesuai dengan skala prioritas adalah di (ruas tol) selatan, tapi bukan berarti ditinggal, proses jalan terus, nanti tentunya bertahap, setelah nanti selesai masalah financial di bakauheni-tebanggi besar, tentunya kita akan lanjut ke pekanbaru-kandis-dumai,” ujarnya.