Bisnis.com, JAKARTA—Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) menyambut baik program pelelangan dini proyek infrastruktur tahun 2016 yang dilakukan pemerintah. Pelelangan dini itu diyakini mampu mempercepat penyerapan anggaran pada tahun depan.
Ketua Gapensi Iskandar Z. Hartawi mengungkapkan pihaknya menyayangkan lambatnya penyerapan anggaran infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama ini. Pasalnya,dia menilai lambatnya penyerapan anggaran tersebut membuat tertundanya pengerjaan proyek dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
“Selama itu (pelelangan dini) tidak melanggar aturan, kita dukung. Kami minta kepada pemerintah bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut jangan dibuat besar semua sehingga pengusaha daerah bisa berpartisipasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut dan anggaran pun bisa terserap,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (31/08/2015)
Meskipun optimistis pelelangan dini mampu mempercepat penyerapan anggaran infrastruktur tahun depan, namun pihaknya pesimistis dengan target pemerintah yang ingin mengejar penyerapan anggaran tahun ini menjadi 97% pada akhir tahun. Pasalnya, hingga kini realisasi penyerapan anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru mencapai 29,82% atau Rp35,3 triliun dari total pagu anggaran 2015 yang mencapai Rp118,5 triliun.
“Saya pesimis dengan begitu besarnya anggaran, sekarang sudah agustus, empat bulan sudah akhir tahun, bahwa kita akan menyerap anggaran 70% saja itu tidak mungkin,” ujarnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah 61 paket proyek infrastruktur pekerjaan jalan dan jembatan dari Ditjen Bina Marga tahun anggaran 2016 senilai Rp3,71 triliun, yang tersebar di 15 provinsi. Pelelangan dini ini dilakukan guna mempercepat realisasi penyerapan anggaran infrastruktur tahun depan.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengatakan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono telah mengeluarkan instruksi resmi untuk mempercepat pelaksanaan anggaran. Adapun pagu anggaran Kementerian PUPR yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp103,8 triliun.
“Separuh dari anggaran definitif kita di 2016 itu dialokasikan untuk Ditjen Bina Marga, sehingga wajar kalau mereka harus mulai lebih awal. Minggu depan ditjen yang lain akan mulai menyusul setelah kita menggelar raker,” katanya dalam sambutan launching lelang dini TA 2016, Jumat (28/8).
Oleh karena itu, tuturnya, proses pelelangan kini dapat dimulai dan ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada akhir tahun ini atau maksimal awal tahun depan. Adapun di tahun-tahun sebelumnya, proses pelelangan baru dimulai di November.