Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI: Pengusaha Berikan Rekomendasi ke Pemerintah

Sejumlah kalangan memberikan rekomendasi terkait pertumbuhan ekonomi yang melambat. Dalam bidang infrastruktur, pelaku usaha mendorong pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran belanja infrastruktur.
Pengerjaan proyek apartemen./Ilustrasi
Pengerjaan proyek apartemen./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah kalangan memberikan rekomendasi terkait pertumbuhan ekonomi yang melambat. Dalam bidang infrastruktur, pelaku usaha mendorong pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran belanja infrastruktur.

Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Iskandar Z. Hartawi menilai lambannya pertumbuhan ekonomi salah satunya dipengaruhi oleh lamanya proses penyerapan anggaran di bidang infrastruktur. Hingga kini, realisasi penyerapan anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baru mencapai 29, 82% atu sekitar Rp35,3 triliun.

Oleh karena itu, pihaknya mendukung program pelelangan dini yang sedang gencar dilakukan pemerintah. Menurutnya, hal tersebut akan efektif mempercepat realisasi anggaran.

“Kalau menurut saya, itu  (pelelangan dini) baik karena kalau tidak diserap dari sekarang ,tidak dilelang dari sekarang, kapan akan menyerap anggaran tersebut? di anggaran 2015 ini saja dari yang ada belum terserap 30% ,terus kalau pakai pelelangan dini itu kan cepat terserap,” ujarnya kepada Bisnis,  Senin (31/08/2015).

Pihaknya juga merekomendasikan pemerintah untuk menghindari pembagian proyek infrastruktur ke dalam paket besar saja. Dengan demikian, para kontraktor skala kecil hingga menengah di daerah  dapat berpartisipasi dalam pengerjaan paket sehingga anggaran lebih cepat terserap.

Selain itu, ujarnya, pelaku usaha juga mendorong pemerintah untuk terus melakukan sertifikasi pekerja konstruksi dan  cepat mensahkan Undang-Undang Jasa Konstruksi. Penerbitan Undang-Undang Jasa Konstruksi diyakini mampu menciptkan iklim kerja yang lebih kondusif bagi para kontraktor.

Di sisi lain, Sekjen Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danang Parikesit mengungkapkan pihaknya memahami kondisi perekonomian saat ini turut dipengaruhi oleh faktor ekonomi global dan situasi domestik yang tidak kondusif untuk belanja pemerintah.

“APBN dan APBN serta belanja modal bagi BUMN harus menjadi safety net. Pemerintah dan presiden harus berani mem-back up inisiatif apbn dan bumn. Presiden harus firm dan percaya bahwa pemerintah ada di depan dalam setiap kesulitan ini,” ujarnya.

Pihaknya juga merasakan belanja investasi masyarakat dan dunia usaha sedang menurun karena market confidence yang lemah. Oleh karena itu, ujarnya, kekuatan infrastruktur dan industri menjadi kunci untuk melakukan strategi bertahan dalam kondisi perekonomian seperti ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper