Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2015: Industri Kemasan Tumbuh 5%

Pelaku bisnis kemasan hanya merasakan pertumbuhan bisnis sekitar 5% sepanjang semester I/2015 seiring dengan perlambatan kinerja sektor industri pengguna.
Industri kemasan./JIBI
Industri kemasan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku bisnis kemasan hanya merasakan pertumbuhan bisnis sekitar 5% sepanjang semester I/2015 seiring dengan perlambatan kinerja sektor industri pengguna.

Direktur Eksekutif Federasi Kemasan Indonesia Henky Wibawa mengatakan semua sektor pengguna kinerjanya turun khususnya makanan dan minuman, kecuali permintaan untuk minuman siap saji. Menurutnya, pertumbuhan tetap dirasa, hanya saja, merosot dari kinerja lima tahun terakhir yang berkisar 5% - 7%.

“Tahun ini drop 50% dari biasanya, jika merujuk dari kinerja semester I/2015, sehingga kami kira paruh pertama maksimal pasar bertumbuh 5%,” tuturnya kepada Bisnis belum lama ini.

Tahun ini diperkirakan, pasar industri kemasan nasional akan menembus Rp70 triliun dengan asumsi pertumbuhan tahun lalu. Berbagai jenis kemasan, memberikan kontribusi untuk mencapai kinerja tersebut. Sebut saja, kemasan kertas, aluminium, plastik dan inovasi jenis kemasan lainnya.

Untuk segmen kemasannya, Henky mengatakan kontribusi terbesar disumbangkan oleh kemasan fleksibel—yang dihasilkan dari paduan lembaran plastik, aluminium foil maupun kertas sebesar 50%. Meskipun mengambil bagian besar dari pasar, kebutuhan plastik kaku (polyethylene, polyethylene terephthalate), can, kertas dan lainnya juga memainkan peranan penting.

“Sayangnya masih banyak kandungan impor, seperti biji plastik, aluminium dan lainnya. Untuk kertas kita sudah cukup kuat. Sekarang produsen berusaha inovasi membentuk kemasan yang fleksibel sekaligus efisien,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper