Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Pemerintah Nilai Sektor Konstruksi Aman

Pemerintah meyakini pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang kini telah menembus angka Rp14.000 tidak akan berdampak negatif terhadap sektor konstruksi, mengingat hampir seluruh bahan baku proyek konstruksi bisa didapatkan di dalam negeri.
konstruksi
konstruksi

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah meyakini pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang kini telah menembus angka Rp14.000 tidak akan berdampak negatif terhadap sektor konstruksi, mengingat hampir seluruh bahan baku proyek konstruksi bisa didapatkan di dalam negeri.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan pihaknya tidak mengadakan anggaran khusus untuk eskalasi biaya proyek yang tengah dan akan berjalan. Dia juga belum berencana untuk meninjau ulang dan melakukan penyesuaian harga terhadap kontrak proyek yang telah diteken.

“Penyesuaian harga itu kan di dalam perpresnya (dimungkinkan) kalau ada kondisi force majeure atau kahar, seperti bencana alam nasional. Kalau untuk depresiasi rupiah ini secara nasional belum ada (penanganan khusus) jadi tidak ada peninjauan kontrak,” ujarnya, Selasa (25/08/2015).

Menurutnya, jika rupiah terus melemah, ada dua opsi yang bisa dilakukan. Kedua opsi tersebut antara lain mengurangi volume pengerjaan proyek, atau mengalihkan beberapa proyek tahun ini ke tahun 2016. Namun, hingga kini pihaknya belum mempertimbangkan untuk mengambil salah satu atau kedua langkah tersebut.

Dia menambahkan hampir semua bahan baku yang digunakan untuk konstruksi seperti baja dan semen menggunakan produk dalam negeri sehingga tidak terpengaruh kenaikan harga dollar. Dia juga mengklaim bahwa pasar semen di Indonesia meningkat 3%.

“Kalau (bahan baku)  PU hampir 100% di kita, hampir gak ada impor. Jadi baja, semen, itu masih ada stok dan tidak perlu impor. Ada kenaikan pasar 3% dan malah ekspor ke Filipina,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper