Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Morotai: Investor Tunggu Kelengkapan Infrastruktur

Calon investor asal Taiwan masih menunggu kelengkapan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai di Maluku Utara sebelum memutuskan ikut menanamkan modal dan mengembangkan kawasan bersama PT Jababeka Tbk.n
/Pulau Morotai
/Pulau Morotai

Bisnis.com, JAKARTA—Calon investor asal Taiwan masih menunggu kelengkapan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai di Maluku Utara sebelum memutuskan ikut menanamkan modal dan mengembangkan kawasan bersama PT Jababeka Tbk.

Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan di Indonesia atau Taipei Economic and Trade Office (TETO) menyampaikan calon investor dari negaranya berencana mengembangkan dua industri utama, yakni sektor perikanan dan pariwisata.

Director of Economic Division TETO Y.C. Tsai menuturkan pemerintah Taiwan dan Indonesia sudah melakukan koordinasi terkait investasi pengembangan di kawasan seluas 1.250 hektare tersebut. Satu hal yang ditunggu ialah infrastruktur dasar seperti jalan.

“Kami masih penjajakan industri turisme, seperti membuat theme park dan juga mengembangkan perikanan. Tapi masih belum bisa dipastikan kapan akan dimulai,” tuturnya kepada Bisnis setelah acara konferensi pers Pameran Perdangan Delegasi Pengusaha Taiwan di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Menurut Tsai, TETO juga turut mempromosikan KEK Morotai sebagai “Singapura baru” kepada para pengusaha di negaranya dan sudah membuat komite calon investor.

Secara lokasi, sambungnya, kawasan Timur Indonesia masih sangat menjanjikan untuk kegiatan bisnis. Selama ini para pengusaha hanya bisa datang ke Jakarta untuk mengadakan pertemuan dengan ruang yang kondusif.

Dia melihat ke depannya Morotai juga dapat dikembangkan untuk menampung kebutuhan agenda rapat, insentif, konferensi dan pameran (meeting, incentive, conference, dan exhibition/ MICE).

“Mereka [pengusaha] perlu ruang untuk pertemuan bisnis dengan standar bagus, selain di Jakarta. Jadi saya memandang Morotai juga punya potensi ke arah sana,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Jababeka Setyono Djuandi Darmono mengatakan KEK Morotai sudah memiliki banyak peminat. Namun, pembukaan akses kepada investor belum dibuka seiring pematangan infrastruktur dasar, seperti jalan, pelabuhan, dan landasan pesawat.  

Selain infrastruktur, hal penting yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum mengundang calon investor ialah pembenahan regulasi terutama kepastian soal pajak dan perizinan.

“Di sinilah [infrastruktur dan regulasi] kami meminta dukungan dari pemerintah. Belum ada perusahaan yang mau ke sana, karena masih mempertimbangkan,” ungkapnya.

Sampai saat ini, sambung Darmono, KEK Morotai telah dibangun 18 villa dan 38 hotel di atas lahan seluas 7.000 m2. Dari segi infrastruktur, kawasan tersebut telah dibangun 7 landasan pacu dan satu pelabuhan. Sayangnya, pesawat terbang masih datang 3 minggu sekali, sehingga belum menjadi sarana aksesbilitas yang kondusif.

Dalam jangka pendek, Jababeka berencana memperkuat basis industri yang sudah ada, seperti perdagangan, perikanan, pertanian, dan pariwisata. “Yang tradisional dulu diperkuat dan dikembangkan. Kalau mau bikin industri di sana kayaknya susah. Kapalnya belum ada dan listriknya belum cukup,”

Dari segi pariwisata, Morotai mengedepankan keindahan kehidupan bawah laut, termasuk di dalamnya kapal-kapal yang tenggelam bekas Perang Dunia II.

Untuk mengakomodasi kebutuhan turisme, Jababeka berencana menyediakan 10.000 unit kamar hotel secara bertahap.

Sedangkan pengembangan properti dimulai dengan membuat rumah-rumah murah bagi pekerja dan penduduk sekitar.

KEK Morotai digadang sebagai “Singapura baru” rencananya akan dikembangkan menjadi daerah berbasis industri dengan 7 zona pengembangan, seperti resor, pariwisata, bisnis, pusat logistik, industri penunjang, perikanan, dan pariwisata. Adapun nilai investasi yang diperlukan mencapai Rp6,8 triliun untuk pengembangan selama 30 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper