Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melakukan penandatanganan kontrak jalan tol Solo-Kertosono di Jawa Tengah senilai Rp3,15 triliun. Selain paket tersebut, pemerintah juga menandatangani paket kontrak pembangunan Jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur senilai Rp1,33 triliun.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menyatakan penandatanganan kedua paket kontrak ini merupakan bukti komitmen dari percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah. Oleh karena itu, dia meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah China untuk mempercepat proses pencairan pinjaman.
“Saya ingin menekankan penandatanganan kontrak ini lebih dari sekedar seremonial, tetapi merupakan komitmen pemerintah. Untuk itu saya mohon kerja sama dari China untuk speed up the process of loan agreement. Kalau prosesnya lebih dari tiga bulan, saya akan hubungi pemerintahnya,” ujarnya dalam sambutan acara penandatanganan kontrak paket di Kementerian PUPR, Jumat (21/08).
Jalan tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan yang melayani lalu lontas di koridor Trans Jawa. Adapun paket pekerjaan jalan tol Solo-Kertosono fase I yang baru ditandatangani ini terbentang sepanjang 37,39 km pada ruas Saradan-Kertosono, dengan dibiayai oleh dana pinjaman dari China dan APBN.
Dirjen Bina Marga Hediyanto Husaini menjelaskan konstruksi tol sepanjang 178,4 km terbagi menjadi tiga bagian pelaksanaan. Pertama, ruas Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 km, ruas Karanganyar-Saradan seluas 118,71 km dan Saradan-Kertosono sepanjang 38,82 km.
“Khusus untuk Saradan-Kertosono pembangunannya terdiri dari 1,43 km dibangun dengann dana APBN Kementerian PUPR dan konstruksi 37,79 km memakai pendanaan APBN dan pinjaman China. Paket ini ditargetkan akan selesai pada 2018,” katanya.