Bisnis.com, JAKARTA—China berencana mengalokasikan dana senilai US$ 20 miliar untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Kalimantan Utara. Dana tesebut merupakan bagian dari total dana investasi US$100 miliar yang disiapkan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur nasional.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Adrinof Chaniago mengatakan rencana investasi itu sejalan dengan upaya pemerataan pembangunan yang tengah digencarkan pemerintah. Dia berharap China dapat segera menindaklanjuti rencananya ke calon investor.
“Kalau untuk proyek HSR (high speed railways) mereka bisa hasilkan kajian studi kelayakan yang cukup cepat, kenapa untuk proyek lain tidak? Itu yang kita harapkan,” ujarnya setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi China Xu Saoshi, Selasa (11/08/2015).
Dia menilai proyek tersebut akan mampu menyerap sumber daya lokal yang cukup banyak. Mengingat, China belum mendapatkan cukup informasi yang menyeluruh mengenai kondisi alam di Kaliantan sehingga di sinilah tenaga lokal akan berperan.
Selain pembangkit listrik tenaga hidro, dana investasi senilai US$100 miliar juga akan dikucurkan untuk mendanai proyek infrastruktur yang lain. Beberapa di antaranya adalah pembangunan jalan, pembangunan pabrik baja, dan kereta cepat Jakarta-Bandung.