Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalin kerja sama dengan Australia untuk mendorong pembangunan infrastruktur nasional. Kerja sama tersebut terjalin terutama dalam proyek pembangunan jalan, program hibah air minum, limbah dan sanitasi serta pelatihan dan pendidikan.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengungkapkan salah satu program yang telah berjalan adalah pembentukan tim gabungan antar dua negara, yang bertugas meningkatkan mutu infrastruktur yang akan dibangun.
Melalui lembaga Prakarsa Infratruktur Indonesia atau Indonesia Infrastructure Initiative (IndII), ada tiga tim gabungan yang terbentuk, meliputi tim perencanaan, tim kebijakan (policy), dan tim implementasi.
“Ada lima orang yang tergabung dalam tim implementasi ini, dan ada lima orang Australia untuk supervisi. Dia ingin bantu lagi tentang audit teknik untuk jalanan kita,” ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, Senin (10/08).
Data Kementerian PUPR menyebutkan ada tiga besar agenda kerja sama yang akan dilakukan. Salah satunya yaitu pinjaman senilai Aus$300 juta untuk program Eastern Indonesia Nasional Road Improvement Project (EINRIP) yang berlokasi di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara.
Selain itu, program yang akan dilakukan dengan dana hibah. Beberapa di antaranya adalah program hibah air minum, peningkatan kualitas layanan persampahan dan air limbah dan sanitasi yang terbagi ke dalam dua tahap, dengan alokasi dana hibah mencapai total AUD$ 25,6 juta untuk tahap pertama, dan total AUD$ 95 juta untuk tahap kedua. Kedua program tersebut akan berjalan hingga 2017.
Dana hibah senilai Aus$40 juta juga akan diberikan untuk pelaksanaan program sanitasi bernama Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG) yang berlokasi di 42 kabupaten/kota yang dilaksanakan sepanjang 2012 hingga 2017. Selain itu, hibah senilai Rp 122 miliar juga telah diberikan sejak 2012 hingga tahun ini untuk peningkatan jalan provinsi di Nusa Tenggara Barat