Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanada Minati Investasi Pembangkit Listrik

Kanada menjajaki peluang investasi di beberapa bidang salah satunya di bidang pembangkit listrik, terutama berbasis batu bara dan tenaga surya.
Ilustrasi: Pembangkit listrik tenaga surya di atap gedung/zmescience.com
Ilustrasi: Pembangkit listrik tenaga surya di atap gedung/zmescience.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kanada menjajaki peluang investasi di beberapa bidang salah satunya di bidang pembangkit listrik, terutama berbasis batu bara dan tenaga surya.

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan proyek pembangkit listrik berbasis batu bara akan menyokong program 35.000 megawatt yang dicanangkan pemerintah.

“Mereka siap membangun pembangkit listrik yang kapasitasnya dua kali 600 megawatt,” ujarnya akhir pekan lalu.

Adapun untuk program pembangkit listrik bertenaga surya sendiri, Sigit mengatakan Kemenperin mendorong agar mereka bisa merealisasikan investasi di Indonesia, mengingat belum ada industri yang mengembangkan produksi panel untuk teknologi tersebut.

Selain itu, menurut Sigit, pihak Kanada juga ingin masuk di bidang farmasi dan pendidikan, khususnya pendidikan untuk industri pengelasan.

“Mereka menawarkan sertifikasi pengelas untuk level internasional,” tambahnya.

Dia lain pihak, Kemenperin juga mengutarakan sektor yang ingin diprioritaskan dalam hubungan kerja sama tersebut, yaitu di bidang pupuk.

Menurutnya saat ini Indonesia banyak mengimpor pupuk dari Kanada. Dia mengatakan akan lebih baik jika mereka mulai investasi untuk membangun sentra produksi pupuk di Indonesia.

Carmelita S. Tapia selaku presiden dari Southeast Asia – Canada Business Council mengatakan pihaknya akan kembali tahun depan untuk proyek pembangunan pembangkit listrik berbasis batu bara.

“Ini masih penjajakan, nanti kami akan kembali lagi dengan investor. Untuk pembangkit listrik agak lama karena itu akan bernilai sekitar US$300 juta hingga US$500 juta, jadi akan butuh waktu lama untuk diproses,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper