Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Respons Organda Daerah Soal Pertalite Pertamina

Organda Kabupaten Bekasi belum tertarik menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite lantaran dinilai belum memberikan nilai tambah dari segi keekonomian.
Pekerja menempel gambar informasi tentang BBM jenis Pertalite jelang uji pasar di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Kamis (23/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi akan menjual BBM jenis Pertalite dengan kandungan 'Research Octane Number' (RON) 90 pada Jumat (24/7) dan akan didistribusikan di 103 SPBU dengan target penjualan rata-rata pada minggu pertama sebanyak 500.000 liter per hari. /ANTARA
Pekerja menempel gambar informasi tentang BBM jenis Pertalite jelang uji pasar di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Kamis (23/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi akan menjual BBM jenis Pertalite dengan kandungan 'Research Octane Number' (RON) 90 pada Jumat (24/7) dan akan didistribusikan di 103 SPBU dengan target penjualan rata-rata pada minggu pertama sebanyak 500.000 liter per hari. /ANTARA

Bisnis.com,BEKASI-Organda Kabupaten Bekasi belum tertarik menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite lantaran dinilai belum memberikan nilai tambah dari segi keekonomian.

Sekretaris Jenderal Organda Kabupaten Bekasi Yaya Ropandi mengatakan kendati produk PT Pertamina (Persero) belum dipasarkan di Kota maupun Kabupaten Bekasi, namun pihaknya berasumsi sejauh ini informasi yang diterima belum memuat terkait keuntungan bagi pengguna pertalite.

Dengan demikian, katanya, pelaku usaha angkutan akan lebih memilih mengonsumsi BBM premium, mengingat harga yang pasarannya yang lebih murah. "Bagi kami, premium itu lebih murah dan terjangkau. Karena selisih itu mempengaruhi keuntungan," katanya, Senin (27/7/2015).

PT Pertamina telah mulai memasarkan BBM dengan RON 90 itu sejak Jumat (24/7/2015) di 103 stasisun bahan bakar umum (SPBU) terpilih. Untuk tahap pertama, pemasaran pertalite dilakukan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Adapun, harga pasaran pertalite Rp8.400 per liter atau sedikit lebih tinggi ketimbang harga premium yang hanya Rp7.400 per liter, sedangkan pertamax dan pertamax plus masing-masing Rp9.600 per liter dan Rp10.550 per liter.

Yaya menuturkan pelaku usaha lebih memilih premium selain karena informasi keuntungan pertalite dari segi keekonomian belum disosialisasikan dengan baik, Organda Kabupaten Bekasi juga beranggapan pelaku usaha sudah terbiasa menggunakan premium.

Selain itu, pihaknya lebih menggunakan premium lantaran belum mengetahui apakah kandungan dalam pertalite cocok dengan mesin angkutan kota pada umumnya. "Kecuali kalau pertalite memberikan nilai lebih seperti lebih hemat dan menguntungkan secara ekonomis."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper