Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perizinan Pertalite Telah Lengkap

Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan perizinan Pertalite dan uji laboratorium telah rampung.
GM Pertamina Marketing Operation V Ageng Giriyono (kedua kanan) melayani konsumen disela pengecekan lapangan uji pasar Pertalite di SPBU Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/7)./Antara
GM Pertamina Marketing Operation V Ageng Giriyono (kedua kanan) melayani konsumen disela pengecekan lapangan uji pasar Pertalite di SPBU Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan perizinan Pertalite dan uji laboratorium telah rampung.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengungkapkan spesifikasi izin Pertalite telah dikeluarkan. Selain itu, pengujian laboratorium di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi serta perguruan tinggi juga telah dilakukan.

"Hasilnya produk ini sesuai dengan spesifikasi dan tingkat keamanan yang disyaratkan," katanya di Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengemukakan perseroan mengambil marjin 5% dari harga Pertalite sebesar Rp8.400 per liter. Kebijakan keuntungan yang rendah dari Pertalite agar harga bisa ditekan.

Dia menargetkan konsumsi Premium akan beralih ke Pertalite dengan besaran harga tersebut. Di sisi lain, dia tidak mengkhawatirkan konsumen bensin RON 92 dengan merek Pertamax akan berpindah ke Pertalite.

Selisih harga Premium dan Pertalite mencapai Rp1.000 per liter. Sementara, selisih harga Premium dan Pertamax mencapai Rp900 per liter.

Menurutnya, konsumen Premium akan mendapatkan efisiensi sebesar 10% hingga 16% jika menggunakan Pertalite. Kendati begitu, Ahmad berjanji Premium tidak akan menghilang dari pasaran meskipun Pertalite mulai dijual.

Lebih jauh, produksi Pertalite akan dilakukan dengan mencampur antara high octane mogas component (HOMC) dan nafta. Namun, dia menampik jika produksi Pertalite semakin menambah impor HOMC. Menurutnya, produksi Pertalite bisa dipenuhi dari Kilang Balongan.

"Kita punya Kilang Balongan dan nanti ada Cilacap, dua kilang ini untuk mememuhi kebutuhan dalam negeri," tuturnya.

Jika hasil uji coba tidak memuaskan, Ahmad belum bisa menyampaikan langkah apa yang akan ditempuh perseroan. "Kami evaluasi menyeluruh nanti," tegasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper