Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Ajukan Dana Perumahan Rp11,9 Triliun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajukan dana untuk membantu pembiayaan sektor papan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2016 sebesar Rp11,9 triliun.nn
Proyek pembangunan perumahan. /Bisnis.com-Gemal
Proyek pembangunan perumahan. /Bisnis.com-Gemal

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajukan dana untuk membantu pembiayaan sektor papan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2016 sebesar Rp11,9 triliun.

Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus menyampaikan alokasi pendanaan masing-masing digunakan untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp9,3 triliun dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp2,6 triliun.

“Tahun depan pagu indikatifnya kita ajukan Rp9,3 triliun untuk FLPP. Kita ajukan juga untuk SSB sekitar Rp900 miliar. Kemudian SSB yang terbawa dari 2015 ke tahun 2016 itu sekitar Rp1 triliun lebih. Jadi kami ajukan [SSB] Rp2,6 triliun,” ujarnya di sela acara halal-bihalal di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (22/7/2015).

Kementerian PUPR, sambung Maurin, sudah mendapatkan informasi awal bahwa Kementerian Keuangan mengalokasikan Rp2 triliun untuk skema subsidi selisih bunga.

Menurutnya, perlu ada kombinasi antara FLPP dan SSB, karena pembiayaan perumahan tidak mungkin sepenuhnya ditanggung menggunakan skema FLPP. Pasalnya, untuk mendukung pembelian satu unit rumah dengan skema FLPP, dana yang keluar berkisar Rp85 juta – Rp80 juta. Adapun bila menggunakan SSB, 1 rumah hanya memerlukan Rp3 juta.

“Cukup jauh bedanya, karena itu perlu kombinasi. Jadi dalam rangka meminimalis pengeluarannya, Rp9,3 triliun dulu dihabiskan. Setelah itu, baru dihidupkan SSB pada bulan ke 7 [Juli] atau 8 [Agustus],” jelasnya.

Dengan perhitungan bantuan FLPP yang dibutuhkan untuk satu unit rumah sekitar Rp80 juta – Rp85 juta, Maurin memperkirakan dana Rp9,3 triliun cukup untuk pembiayaan 130.000 unit rumah murah.

Sedangkan dana SSB sebesar Rp900 miliar bisa memberikan kontribusi subsidi untuk 300.000 unit hunian. Jadi, lanjut Maurin, total dana FLPP dan SSB tahun 2016 bisa membantu pembelian 430.000 unit rumah.

Saat ini Kementerian PUPR mengajukan permohonan dana Rp750 miliar ke Kementerian Keuangan untuk mendukung program sejuta rumah sampai akhir tahun. Pasalnya, per Juli 2015 dana FLPP sebesar Rp5,1 triliun sudah habis untuk membiayai kredit pemiikan rumah (KPR) sejumlah 58.000 unit.

Pada tahun depan Kementerian PUPR juga menargetkan pembangunan 220.000 unit rumah murah. Adapun pada 2015 pihaknya hanya menargetkan pengembangan 100.000 unit.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan hingga Juli 2015 setidaknya jumlah pembangunan rumah untuk MBR dalam Program Sejuta Rumah mencapai angka lebih dari separuh.

Pada tahap pertama dari program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo di Ungaran, Jawa tengah, setidaknya mewakili pembangunan sekitar 331.000 unit rumah di seluruh Indonesia.

Sedangkan saat ini berdasarkan laporan yang sudah diterima setidaknya para pengembang sedang dalam tahap membangun 230.000 unit rumah untuk MBR. “Hingga Juli, Program Sejuta Rumah masih jalan terus. Dari laporan yang ada, sedang dibangun lagi sebanyak 230.000 unit rumah lagi oleh pengembang,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper