Bisnis.com, DENPASAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menyatakan nilai tukar petani (NTP) di Bali pada Juni 2015 naik 0,86% menjadi 103.93 dibandingkan pada Mei 2015 yakni 103.05.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,98% lebih besar daripada indeks harga yang dibayar kenaikannya 0,12%.
“Pada Juni 2015 dari lima subsektor, hanya satu yang mengalami penurunan NTP yaitu subsektor hortikultura yang turun sebesar 0,57%,” ujar Panusunan Siregar, Kepala BPS Bali, Rabu (1/7/2015).
Dia menyatakan, dari empat subsektor yang mengalami kenaikan NTP, kenaikan tertinggi pada NTP subsektor tanaman pangan dengan kenaikan sebesar 2,21%.
Berikutnya disusul dengan NTP subsektor peternakan yang naik sebesar 1,16%, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,75%, dan subsektor perikanan naik sebesar 0,22%.
Adapun untuk NTP nasional pada Juni 2015, lanjutnya, mengalami kenaikan sebesar 0,5%. Secara umum, kenaikan tersebut didorong oleh indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,15% lebih tinggi daripada kenaikan harga yang dibayar petani sebesar 0,65%.
“Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Dengan kenaikan 0,86% NTP di Bali yang di atas kenaikan nasional menunjukkan bahwa tingkat kemampuan atau daya beli petani di Bali semakin kuat,” papar Panusunan.