Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA: Harga Komoditas Turun, Negara Berkembang Harus Waspada

Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan mendesak sejumlah negara untuk waspada karena akan menghadapi penurunan harga komoditas dan bayang-bayang penaikan tingkat bunga di AS.
 Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini/ilustrasi
Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan mendesak sejumlah negara untuk waspada karena akan menghadapi penurunan harga komoditas dan bayang-bayang penaikan tingkat bunga di AS.

Kaushik Basu, Chief Economist Bank Dunia, mengatakan Federal Reserve akan menahan penaikan tingkat bunga sampai tahun depan. Tujuannya untuk menghindari guncangan nilai tukar yang membahayakan serta penurunan pertumbuhan ekonomi global.

Dalam laporan enam bulanan berjudul Global Economic Prospects, Bank Dunia menyebutkan bahwa lembaga keuangan itu memprediksi ekonomi dunia akan tumbuh 2,8% tahun ini atau di bawah 3% sebagaimana diprediksi pada Januari lalu.

Disebutkan bahwa harga komoditas yang rendah, terutama penurunan harga minyak mentah yang telah mencapai 40% sejak tahun lalu, telah membuat ekspor komoditas lebih rendah dari perkiraan.

Bank Dunia juga mengingatkan agar sejumlah negara bersiap menghadapi penaikan tingkat bunga the Fed yang akan meningkatkan biaya pinjaman di negara berkembang.

"Kami di Bank Dunia telah mengeluarkan peringatan untuk berhati-hati,” ujar Basu sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (11/6/2015).

Lebih lanjut dia menyarankan sejumlah negara, terutama negara berkembang, untuk mengencangkan sabuk pengaman.

Namun demikian, Basu menegaskan penurunan harga komoditas pada akhirnya akan membantu pertumbuhan global dan Bank Dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper