Bisnis.Com, JAKARTA-- Para pelaku usaha dan pemerintah berkomitmen untuk menggalakkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur hijau atau ramah lingkungan.
Shinta W. Kamdani selaku Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan (LHPIPB) mengatakan saat ini persentase proyek-proyek infrastruktur yang telah menerapkan konsep green infrastructure atau ramah lingkungan di Indonesia masih sangat rendah atau dibawah 20%.
Dalam upaya meningkatkan realisasi pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, Kadin akan menggelar acara Indonesia Green Infastructure Summit (IGIS) 2015 untuk meningkatkan realisasi pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.
"Dengan adanya acara ini, Kadin berharap agar kedepannya proyek dengan konsep infrastruktur ramah lingkungan bisa menjadi tren dan terus meningkat persentasenya," kata Shinta, Rabu (3/6/2015).
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Panitia IGIS 2015 Zulnahar Usman mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut ialah untuk meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
"Kami berharap agar kedepannya koordinasi antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur hijau bisa lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, sejumlah isu penting yang akan dibahas dalam forum tersebut ialah mengenai pengelolaan perencanaan penggunaan tanah dan hutan, upaya membuat pembangkit listrik 35.000 MW yang ramah lingkungan.
Selanjutnya, mengenai pendanaan infrastruktur dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan, pengadaan transportasi ramah lingkungan dan pernanan BUMN dalam implementasi infrastruktur hijau.
Acara IGIS 2015 akan digelar pada 9-10 Juni 2015 di Jakarta. Acara tersebut rencananya akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan World Bank Group Managing Director Sri Mulyani Indrawati.
Acara tersebut juga akan dihadiri oleh sejumlah pejabat negara seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
