Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang PNS Jabar ke Koperasi Tahun Lalu Naik

Realisasi pinjaman di Koperasi Pegawai Pemerintah Provinsi (KPPP) Jabar pada 2014 tercatat naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni mencapai Rp9,02 miliar.
Uang/Ilustrasi
Uang/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Realisasi pinjaman di Koperasi Pegawai Pemerintah Provinsi (KPPP) Jabar pada 2014 tercatat naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni mencapai Rp9,02 miliar.

Plt Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan dalam rapat anggota tahunan buku 2014, hasil laporan kinerja KPPP Jabar menunjukan peningkatan yang signifikan tersebut.

Menurutnya, jika pinjaman tinggi, ini menunjukan KPPP berperan sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan PNS. “Salah satunya dari fasilitas kredit yang disediakan KPPP Jabar,” katanya, Senin (25/5).

Menurutnya, realisasi kredit terus menunjukan kenaikan sejak 2012 yang mencapai Rp6,9 miliar, pada 2013 menjadi Rp7,37 miliar, sementara untuk tahun buku 2014 nilainya kini Rp9,02 miliar.

Iwa menganggap kenaikan pinjaman ini harus disikapi wajar mengingat kebutuhan orang atau PNS Pemprov Jabar dari tahun ke tahun terus meningkat.

Menurutnya, fenomena ini harus disadari betul oleh KPPP Jabar karena merupakan suatu implkasi ekonomi yang tidak bisa dihindari. “Sehingga berdampak pada alokasi dana yang harus disediakan oleh KPPP Jabar,” katanya,

Namun pihaknya meminta agar anggota koperasi diharapkan jangan sampai mempunyai sikap dan kesadaran yang keliru, dengan pinjaman yang telah dilakukan.

“Karena pinjaman tersebut akan menjadi beban koperasi manakala tidak diimbangi dengan kesadaran para anggota koperasi itu sendiri untuk secara displin melunasinya,” katanya.

Dengan demikian, adanya penurunan SHU pada 2013 akibat potensi dari pendapatan bunga yang hilang tidak terulang kembali.

Pada 2012, KPPP Jabar memberikan SHU sebesar Rp771,3 juta, lalu pada 2013 mencapai Rp917,81 juta dan 2014 menurun menjadi Rp890,5 juta. “Penurunan ini mungkin menyangkut yang pinjamnya berkurang atau ada cicilan yang menunggak,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper