Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Komitmen Hasil Pertemuan Jokowi-Bank Dunia

Dalam pertemuan dengan Presiden World Bank Group Jim Yong Kim, Presiden Joko Widodo menetapkan tiga sektor kerjasama dengan Bank Dunia, yakni kesehatan, peningkatan iklim investasi, dan pariwisata.
Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim/Antara
Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Dalam pertemuan dengan Presiden World Bank Group Jim Yong Kim, Presiden Joko Widodo menetapkan tiga sektor kerjasama dengan Bank Dunia, yakni kesehatan, peningkatan iklim investasi, dan pariwisata.

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Bank Dunia merupakan mitra pemerintah Indonesia. Untuk membuat kemitraan semakin fokus, Presiden Joko Widodo menetapkan sejumlah bidang yang menjadi konsentrasi.

"Untuk kemitraan ke depan, Presiden sudah memberikan arahan, kita akan fokus pada tiga bidang," ujar Bambang di Kantor Presiden, Rabu (20/5).

Bambang memaparkan tiga bidang tersebut, yakni kesehatan, perbaikan iklim investasi, dan peningkatan pariwisata. Bidang kesehatan, lanjutnya, fokus pada kesehatan ibu melahirkan dan gizi balita.

"Yang kedua, perbaikan izin usaha di Indonesia, khususnya kemudahan berbisnis dan melakukan investasi di Indonesia," imbuh Bambang.

Selain itu, Jokowi juga mengarahkan utang Bank Dunia untuk mendanai proyek pengembangan pariwisata. Pasalnya, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta-15 juta orang pada tahun ini dan meningkat menjadi 20 juta orang pada 2019.

"Bank Dunia kebetulan sejalan dengan Bapak Presiden dalam konteks bagaimana mendatangkan wisatawan dalam jumlah yang lebih besar ke Indonesia dan ujungnya akan bisa menolong perekonomian kita secara makro," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dan pembiayaan dengan pemerintah Indonesia. Komitmen pembiayaan yang ditawarkan bahkan mencapai US$12 miliar.

"Saya menawarkan kepada Presiden Widodo US$12 miliar dalam 3-4 tahun ke depan untuk mendukung investasi besar, baik fisik maupun SDM. Kami diskusikan tidak hanya kesehatan, investasi, dan pariwisata, tetapi juga area infrastruktur dasar, seperti energi, jalan, dan pelabuhan," tuturnya.

Berdasarkan data Profil Utang Pemerintah Pusat Kementerian Keuangan, pemerintah meminjam US$428,88 juta atau Rp5,36 triliun kepada Bank Dunia untuk menutup defisit APBN-P 2015. Dari jumlah tersebut, realisasinya hingga Maret 2015 baru sebesar Rp620,66 miliar.

Adapun outstanding utang pemerintah Indonesia kepada Bank Dunia hingga Maret 2015 mencapai Rp182,81 triliun. Utang ke Bank Dunia naik lebih dari Rp80 triliun dibandingkan posisi pada 2010 yang nilainya tercatat sebesar Rp102,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper