Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOKAN BERAS: Wamti Tolak Impor, Dorong Pemerintah Atasi Kartel Beras

Ketua Wahana Masyarakat Tani Indonesia (Wamti) Agusdin Pulungan mengatakan pihaknya tidak setuju dengan wacana impor beras yang cukup ramai dibahas
 Ilustrasi./
Ilustrasi./

Bisnis.com, JAKARTA- Ketua Wahana Masyarakat Tani Indonesia (Wamti) Agusdin Pulungan mengatakan pihaknya tidak setuju dengan wacana impor beras yang cukup ramai dibahas dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya impor memang cukup efektif untuk mengatasi kartel oleh pedagang yang tidak terkendali, tetapi sayangnya cara tersebut akan berdampak buruk pada petani baik dari segi ekonomi maupun semangat mereka.

“Jika impor benar-benar dilakukan artinya pemerintah lemah dalam perencanaan maupun pelaksanaan menguatkan pasar gabah petani. Petani di beberapa daerah, seperti Subang, Kabupaten Bandung, Indramayu, Kendal sudah mulai resah, karean gabah hasil panen mereka masih banyak,” kata Agusdin.

Sementara itu, menurutnya banyaknya pedagang yang memborong dengan harga yang lebih tinggi dari pada harga pembelian pemerintah (HPP) gabah/beras seharusnya bisa diatasi oleh Bulog dengan sebaik-baiknya.

Dengan tingginya harga beli gabah/beras di pasar diakui Agusdin memang menguntungkan para petani. Namun pedagang menurutnya mengambil keuntungan yang jauh lebih besar. Isu impor sendiri menurutnya akan secara langsung berdampak terhadap harga beli di tingkat petani. Pada masa panen, harga gabah kering panen (GKP) rata-rata mencapai Rp4.200 dan gabah kering giling (GKG) Rp5.200.

“Saya kira pedagang beras yang mengkartel harga seharusnya diatasi dengan kebijakan inovatif, bukan dengan cara tradisional seperti impor beras.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper