Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIM HARGA PANGAN Harus Transparan dan Sinergis

Dewan Perwalikan Rakyat meminta tim harga pangan yang dibentuk oleh Kementerian Perdagangan harus mengintensifkan kualitas koordinasi antarinstansi, transparansi sistem, dan informasi yang diperbaharui.
Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Pagi Rawamangun dan Pasar Pramuka, di Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015)./Setpres-Rusman
Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Pagi Rawamangun dan Pasar Pramuka, di Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015)./Setpres-Rusman

Bisnis.com, JAKARTA—Dewan Perwalikan Rakyat meminta tim harga pangan yang dibentuk oleh Kementerian Perdagangan harus mengintensifkan kualitas koordinasi antarinstansi, transparansi sistem, dan informasi yang diperbaharui.

Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar mengatakan tim harga pangan seperti ini sudah sering dibentuk. Namun, tim ini selalu terkendala koordinasi yang lemah, cara kerja yang kurang efisien, dan sinkronisasi data yang tidak sesuai satu sama lain.

“Kita berharap tim harga pangan ini mampu mencari solusi terbaik dalam menekan importasi pangan yang diperlukan, agar akses produksi nasional tetap terfasilitasi dengan baik,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (6/5/2015).

Sebelumnya, pemerintah membentuk tim harga pangan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok pangan. Upaya ini dilakukan salah satunya untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran.

Tim ini terdiri atas Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta pengusaha (importir, asosiasi komoditas, perwakilan petani) yang secara berkala memberikan rekomendasi, baik harga jual dan harga beli kepada menteri terkait.

Rofi mengatakan tim harga pangan tidak boleh mengambil kesimpulan kebijakan hanya berpijak kepada perspektif harga dan fluktuasi komoditas pangan di pasar. Namun harus terintegrasi dengan data serta kemampuan produksi dalam negeri di tingkat petani.

“Sehingga pada akhirnya tim ini tidak digunakan sebagai rasionalisasi maupun legitimasi terhadap langkah-langkah pemerintah importasi untuk stabilitas harga pangan di pasaran,” ujarnya.

Dia menambahkan tim harga pangan juga harus mampu berkerja adaptif, akomodatif, dan responsif dalam melakukan stabilisasi harga bahan pokok. Oleh karena itu, dibutuhkan tim yang mampu berkerja dalam pola-pola yang kreatif, memiliki terobosan, dan efisien dalam kinerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper