Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Hulu Diproteksi, Klaster Paku dan Kawat Minta Keadilan

Pelaku industri mengharapkan mendapat keadilan dari dampak kebijakan pemerintah guna mendorong kinerja manufaktur nasional.
Karyawan PT Krakatau Steel menyelesaikan pembuatan pipa baja di sebuah pabrik di Cilegon, Banten, belum lama ini. PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) menargetkan produksi baja sebesar 5,75 juta ton pada 2016 atau meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan saat ini, seiring dengan akselerasi produksi perseroan dan sejumlah perusahaan patungannya./Bisnis
Karyawan PT Krakatau Steel menyelesaikan pembuatan pipa baja di sebuah pabrik di Cilegon, Banten, belum lama ini. PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) menargetkan produksi baja sebesar 5,75 juta ton pada 2016 atau meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan saat ini, seiring dengan akselerasi produksi perseroan dan sejumlah perusahaan patungannya./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku industri mengharapkan mendapat keadilan dari dampak kebijakan pemerintah guna mendorong kinerja manufaktur nasional.

Ketua Klaster Paku dan Kawat pada Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Ario Setiantoro mengatakan jika sektor hulu mendapatkan proteksi pemerintah, baiknya sektor hilir juga mendapat perlakuan yang sama.

“Kami siap bersaing di tingkat Asean, kami sudah bisa ekspor. Tetapi kami harap pemerintah juga pikirkan kami, jangan hanya hulu yang diproteksi,” tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (29/4/2015).

Sebelumnya, Rapat Koordinasi antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan menyepakati bea masuk impor produk baja sebesar 15% untuk most favorite nation akan diketok pada awal Mei 2015.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Sukandar mengatakan keadilan yang dimaksud adalah pemerintah segera merealisasikan upaya peningkatan kinerja industri.

“Kami mengharapkan bea masuk impor segera diimplementasikan. Tidak hanya itu, proyek infrastruktur diharapkan langsung dilaksanakan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper