Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KI MAKASSAR (KIMA) Matangkan Lahan 37 Hektar

PT Kawasan Industri Makassar menargetkan mematangkan lahan seluas 37 hektare agar bisa dimanfaatkan investor dalam melakukan kegiatan industri di kawasan tersebut.
Lahan kawasan industri. /Bisnis.com
Lahan kawasan industri. /Bisnis.com

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Kawasan Industri Makassar menargetkan mematangkan lahan seluas 37 hektare agar bisa dimanfaatkan investor dalam melakukan kegiatan industri di kawasan tersebut.

Direktur Utama Kima Abdul Muis menuturkan lahan tersebut sebagian besar milik perseroan yang belum dioptimalkan menjadi lahan produktif untuk kegiatan industri.

Secara terperinci, total lahan milik perseroan yang belum terpakai seluas 27 hektare atau sekitar 8% dari total lahan yang dimiliki PT Kima.

"Sedangkan 10 hektare milik warga yang akan kami bebaskan untuk kemudian dimasukkan dalam perencanaan," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (8/4/2015).

Sejauh ini, total lahan yang dimiliki PT Kima mencapai 327 hektare di mana 300 hektare diantaranya telah dimanfaatkan oleh sekitar 175 industri.

Pada tahun ini perseroan menargetkan mampu menarik hingga 20 industri baru dari berbagai sektor seiring dengan penambahan 37 hektare lahan produktif.

Menurut Muis, langkah tersebut menjadi prioritas perseroan pada tahun ini dibandingkan dengan perencanaan pembukaan kawasan industri baru di daerah penyangga Kota Makassar.

Sebelumnya, perseroan telah merencanakan pembangunan kawasan industri di Kabupaten Maros seluas 250 hektare yang dipersiapkan menampung industri yang berekspansi ke daerah ini.

"Ekspansi pembangunan kawasan industri baru belum jadi fokus kami, untuk tahun ini lebih mengarah ke optimalisasi lahan yang belum terpakai," ucap Muis.

Dalam mendukung kegiatan industri di kawasan, lanjutnya, perseroan juga menyedakan jasa penunjang yakni service charge, water supply, jasa pengangkutan dan penyewaan alat berat serta pelayanan kesehatan.

Selain itu, PT Kima juga telah merencanakan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara berkapasitas 2x30 MW untuk memasok kebutuhan listrik industri dalam kawasan.

Sementara itu, Ketua Apindo Sulsel La Tunreng mengatakan pengembangan kawasan industri juga mesti dibarengi dengan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai.

Selain itu, integrasi kawasan industri dengan infrastruktur perhubungan terkhusus pelabuhan harus segera direalisasikan untuk memangkas ongkos logistik yang dikeluarkan pelaku usaha.

"Jangan sampai, lahan industri sudah ada tapi kemudian tidak efesien karena akses dan jalur distribusi yang macet," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper