Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbar Buka Keran Distribusi Telur Ayam Kurangi Kelebihan Pasok

Kalimantan Barat harus membuka keran pengiriman komoditas telur ke sejumlah provinsi di Tanah Air, untuk menekan konsumsi telur yang rendah di wilayah ini seiring dengan tingkat produksi yang surplus mencapai 4.800 ton per bulan.
Pekerja memilah telur ayam, di Jakarta, Selasa (17/3/2015)./Ilustrasi-Antara
Pekerja memilah telur ayam, di Jakarta, Selasa (17/3/2015)./Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, PONTIANAK – Kalimantan Barat harus membuka keran pengiriman komoditas telur ke sejumlah provinsi di Tanah Air, untuk menekan kelebihan pasokan telur di wilayah ini seiring dengan tingkat produksi yang surplus mencapai 4.800 ton per bulan. 

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalbar Abdul Manaf mengatakan semestinya dalam sehari produksi telur secara normal sebanyak 100-120 ton saja per hari tetapi sekarang mencapai 160 ton per hari atau 57.600 ton per tahun. 

“Sudah ada produsen yang mengirim telur terutama ke Jawa. Kami sedang mengurangi produksi telur di Kalbar yang sekarang ini lagi melimpah. Selain itu, daya beli orang-orang di pedalaman sedang rendah karena harga karet sedang turun,” kata Manaf kepada Bisnis.com, Minggu (5/4/2015). 

Selain mengirim telur keluar Kalbar, kata Manaf, pihaknya akan mengupayakan lagi mengurangi populasi ayam petelur dari 3,5 juta ekor per tahun pada 2014, menjadi 2,4 juta-2,8 juta ekor ayam per tahun. 

Menurutnya, jumlah populasi ayam petelur terus mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir sejak 2013-2014 dan berdampak pada meningkatnya produksi telur di Kalbar. Pada 2011, kata dia, produksi ayam petelur menyentuh angka 2,3 juta ekor atau meningkat dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang mencapai 2 juta ekor. 

“Populasi ayam petelur harus dikurangi. Kami juga sementara tidak akan memasukkan bibit day old chicken (DOC) yang oversupply masuk ke Kalbar mencapai 150.000 ekor per bulan,” katanya.

Manaf mengatakan pihaknya ingin memperketat masuknya bibit ayam DOC ke Kalbar selain mengurangi populasi ayam dan telur yang melimpah juga mengantisipasi penyebaran flu burung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper