Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Listrik Akan Diturunkan? Ini Penjelasan PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan penurunan tarif tenaga listrik akan dilakukan dengan mengurangi biaya pokok produksi atau BPP.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan penurunan tarif tenaga listrik akan dilakukan dengan mengurangi biaya pokok produksi atau BPP./JIBI
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan penurunan tarif tenaga listrik akan dilakukan dengan mengurangi biaya pokok produksi atau BPP./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan penurunan tarif tenaga listrik akan dilakukan dengan mengurangi biaya pokok produksi atau BPP.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di Jakarta, Selasa (17/3/2015) mengatakan, pemakaian bahan bakar minyak (BBM) akan terus dikurangi dan diganti dengan gas dan batu bara untuk menurunkan BPP listrik.

"BPP akan turun karena dulu pakai minyak sekarang gas dan batu bara," ujarnya.

Ia mencontohkan, pemakaian gas untuk pembangkit di Belawan, Medan mampu menghemat biaya energi primer hingga Rp5 triliun pada 2015.

Oleh karena itu, ia berharap, pemanfaatan gas dan batu bara tersebut berjalan baik, sehingga BPP bisa ditekan dan tarif juga terus turun.

"Kita berharap pembangkit gas berjalan baik dan batu bara juga jalan baik, supaya pada akhir tahun BPP turun dan subsidi berkurang," katanya.

PLN menargetkan pemakaian BBM pembangkit listrik pada 2015 sebesar 5,7 juta kiloliter atau turun 21% dibanding realisasi 2014 sebesar 7,2 juta kiloliter.

Penurunan pemakaian BBM terutama berasal dari pembangkit di Medan dan Bali yang kini memakai gas.

Dengan penurunan pemakaian BBM tersebut, porsi BBM dalam bauran energi ditargetkan turun menjadi sebesar 8,85 dari realisasi 11,37 persen.

Untuk gas, pemakaian pada 2015 ditargetkan mengalami kenaikan menjadi 475 triliun "British thermal unit" (TBTU) dari realisasi 2014 sebesar 450 TBTU.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah tidak berencana menaikkan tarif listrik industri bahkan kemungkinan akan menurunkannya.

"Tarif listrik untuk industri tidak naik bahkan kemungkinan akan turun karena ada efisiensi sekian triliun," katanya saat meresmikan pengoperasian Terminal Penerima dan Regasifikasi PT Perta Arun Gas di Lhokseumawe, Aceh, Senin (9/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper