Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik Turun, Pengusaha Bingung

Fluktuatifnya harga bahan bakar minyak di pasaran membuat pelaku usaha di sektor biro perjalanan wisata dan travel mulai kebingungan dalam menerapkan tarif.
Ilustrasi Turis Australia sedang berjemur di pantai/Antara
Ilustrasi Turis Australia sedang berjemur di pantai/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Fluktuatifnya harga bahan bakar minyak di pasaran membuat pelaku usaha di sektor biro perjalanan wisata dan travel mulai kebingungan dalam menerapkan tarif.

Saat ini harga BBM di Tanah Air cenderung fluktuatif mengikuti harga minyak dunia.

Vice President Brand and Communication Panorama Group Sadewo mengatakan pihaknya harus rutin melakukan evaluasi penerapan tarif bersama dengan mitra kerja yang terlibat di dalam kontrak kerja akibat fluktuatifnya harga BBM ini.

"Tentu ada adaptasi pasar. Tapi kami juga melakukan review dengan mitra kami, seperti hotel atau restoran. Setidaknya evaluasi tarif dilakukan selama tiga bulan sekali," katanya, Senin (2/3/2015).

Seperti diketahui, per 1 Maret lalu pemerintah telah menaikkan harga BBM jenis premium sebesar Rp200. Besaran kenaikan bukan menjadi masalah bagi pelaku usaha travel, namun yang menjadi persoalan adalah harga BBM yang terus berubah mengikuti harga minyak dunia.

Kenaikan harga BBM ini mau tidak mau kami harus siap karena harga minyak sesuai dengan harga pasar dunia. Tapi kami juga tidak teralu buru-buru menetapkan tarif baru, kami harus review dulu.

Direktur Operasional White Horse Group Agustono Haliman menambahkan, untuk kenaikan harga pada saat ini tidak terlalu berpengaruh kepada pelaku usaha. Namun menurutnya ketidakpastian harga BBM di Tanah Air ini cukup merepotkan pengusaha.

Agustono menjelaskan, pihaknya mematok angka kenaikan harga BBM sebesar 20% sebelum merubah tarif. Artinya selama kenaikan harga masih di bawah 20% dari harga yang berlaku maka belum ada kenaikan tarif.

Kalau sudah menyentuk 20% baru kami akan lakukan pembahasan untuk mengubah tarif. Selama di bawah itu kami masih bisa terima, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper