Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Eksportir Utama Rumput Laut Namun Hilirisasi Mandek

Saat ini, kebanyakan industri hilir di Indonesia masih memiliki ketergantungan bahan baku impor, sehingga cukup rentan. Di sisi lain, bahan baku yang sebenarnya melimpah di dalam negeri, industri hilirnya malah tidak berkembang.

Bisnis.com, JAKARTA – Ari Satria, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan berpendapat, penghiliran untuk komoditas rumput laut mesti dikembangkan karena Indonesia memiliki produksi rumput laut yang melimpah.

Saat ini, kebanyakan industri hilir di Indonesia masih memiliki ketergantungan bahan baku impor, sehingga cukup rentan. Di sisi lain, bahan baku yang sebenarnya melimpah di dalam negeri, industri hilirnya malah tidak berkembang.

“Indonesia ini merupakan pengekspor rumput laut nomor satu dunia. Tahun 2013 lalu kita punya share 21,12%. Jadi daripada kita bertumpu pada industri yang bahan bakunya impor, kenapa tidak kembangkan yang kita bahan bakunya paling banyak di dunia,” ujarnya, Jumat (6/2/2015).

Berdasarkan data Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai pengekspor rumput laut terbesar, diikuti Chili (18,51%), Korea Selatan (17,82%), China (9,33%), dan Peru (4,74%).

Penggunaan rumput laut asal Indonesia, menurut Ari, lebih cocok digunakan untuk bahan pendukung untuk kosmetik, obat-obatan, maupun agar-agar. Penggunaan tersebut berbeda dengan rumput laut dari negara pengekspor lainnya karena memiliki jenis yang berbeda.

Sementara itu, tren ekspor rumput laut Indonesia lima tahun terakhir (2009-2013) mencapai 12,95%. Angka tersebut di atas pertumbuhan ekspor rumput laut dunia pada periode yang sama dengan peningkatan rata-rata sebesar 9,86%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper