Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, Ternyata Belum Ada Sentra Pertanian di Balikpapan

Pemkot Balikpapan diharapkan segera mengembangkan sentra pertanian tanaman pangan dan sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Jika tidak, inflasi tinggi bakal mengancam kota tersebut.
Setra pertanian untuk pengembangan agro industry sangat penting bagi masyarakat perkotaan/Ilustrasi-agriculture.govmu.org
Setra pertanian untuk pengembangan agro industry sangat penting bagi masyarakat perkotaan/Ilustrasi-agriculture.govmu.org

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan diharapkan segera mengembangkan sentra pertanian tanaman pangan dan sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Jika tidak, inflasi tinggi bakal mengancam kota tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan Nur Wachid mengatakan Kota Balikpapan tidak bisa selamanya mengandalkan pasokan bahan pangan dari daerah lain. Sebab, hal ini dapat memicu kenaikan inflasi diatas rata-rata nasional.

"Inflasi per Januari 2015 tercatat 1,69%, tertinggi dari delapan kota di Kalimantan yang kami survei. Pemicu utamanya adalah kenaikan bahan makanan pokok," katanya, Rabu (4/2/2015).

Dia mengungkapkan dari tujuh sektor konsumsi yang dipantau, sektor bahan makanan tercatat mengalami inflasi tertinggi, yakni 3,74%. Sementara itu, kelompok lainnya di bawah nilai tersebut, bahkan inflasi sektor sandang hanya 0,76%.

Menurutnya, kondisi ini harus disikapi serius oleh pemerintah Kota Balikpapan karena inflasi pangan akan memberatkan masyarakat berpenghasilan pas-pasan yang ada di kota itu. 

"Penaikan bahan pangan mengancam kesejahteraan masyarakat kecil. Oleh kjrena itu, saya harap segera ditemukan solusinya," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Balikpapan Doortje Marpaung mengungkapkan pihaknya tidak mampu berbuat banyak dalam mengendalikan harga bahan pangan yang berlaku.

"Sekitar 80% bahan baku didatangkan dari daerah lain. Tentunya kalau ada gangguan di daerah produsen, berdampak pada Balikpapan juga," jelasnya.

Menurutnya, Pemkot kesulitan mengembangkan kawasan pertanian karena terbatasnya lahan yang tersedia. Dia menyebutkan, kondisi geografis yang berbukit-bukit, tidak cocok untuk mengembangkan kawasan pertanian pangan dan hortikultura.

Sementara itu, Nur meminta tim pemantau inflasi Kota Balikpapan bekerja ekstra untuk mengendalikan harga. "Selain itu, biaya logistik juga harus dikendalikan," ucapnya.

Data inflasi tujuh sektor konsumsi masyarakat yang dipantau BPS per Januari 2015 menyebutkan inflasi sektor bahan pangan  3,74%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,42%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 3,14%.

Berikutnya, sektor sandang 0,76%, seltor kesehatan 3,34%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 3,17% dan terakhir sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan justru minus 3,04%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper