Bisnis.com, KUTA, Bali - Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia bekerja sama dengan Komisi Uni Eropa mengadakan seminar umum soal penerapan aturan dari Uni Eropa guna menjaga kualitas produk ikan, sehingga kondisi ikan tetap segar dan aman ketika diekspor ke pasar Uni Eropa nantinya.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Narmoko Prasmadji mengatakan seminar ini penting untuk meningkatkan kapasitas produk ikan, saling bertukar pengalaman dengan negara lainnya, dan tukar pengetahuan serta ide-ide.
"Sehingga dengan seminar dan training ini paling tidak kita bisa bertukar pikiran bagaimana kita bisa menangani kendala keamanan produk perikanan," jelasnya kepada media di Kuta, Selasa (3/2/2015).
Dia menambahkan Uni Eropa merupakan pangsa pasar produk ikan yang potensial bagi Indonesia. Untuk jenis ikan yang potensial diekspor ke negara Uni Eropa adalah jenis ikan Tuna.
"Volume terbesar jenis ikan yang kita mention adalah ikan tuna, kurang lebih sebesar satu juta ton yang dikirim ke Eropa, dan ini nilai tambah buat kita," ungkapnya.
Data KKP menunjukkan untuk semua produk ikan yang diekspor ke negara Uni Eropa pada 2013 Indonesia berhasil mengekspor ikan sebanyak 89.544 ton dengan nilai transaksi US$495,7 juta dari nilai total ekspor seluruh Indonesia sebesar US$4.206 miliar.
"Nilai ini sangat fantastis bagi Indonesia dan sangat bagus, karenanya dengan mengikuti standar yang diterapkan Eropa kita akan bisa memasarkan produk kita kemana saja," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
