Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Dorong Pengembangan Energi Terbarukan

Pemerintah akan mendorong pengembangan pembangkit listrik menggunakan sumber energi terbarukan dalam program pelistrikan 47 titik terluar Indonesia.
Energi terbarukan/bisnis.com
Energi terbarukan/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mendorong pengembangan pembangkit listrik menggunakan sumber energi terbarukan dalam program pelistrikan 47 titik terluar Indonesia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sumber energi yang lebih bersih.

“Tahap pertama kita akan menggunakan diesel [pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)], tapi semua nanti akan di-upgrade dengan pembangkit listrik energi terbarukan. Kita lihat sudah ada beberapa yang bisa,” katanya di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Selasa (20/1/2015).

Menurutnya, pembangunan PLTD tersebut merupakan cara yang paling cepat dalam pengadaan listrik berkapastas total 60 Mega Watt (MW) tersebut. Pasalnya, pelistrikan 47 wilayah terluar itu ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2015.

“Yang penting sekarang kita selesaikan dulu yang 47 itu tahun ini. Itu semua juga sudah harus disertai jaringannya,” ujarnya.

Adapun dana yang dibutuhkan untuk proyek ini senilai Rp1 triliun yang akan berasal dari APBN. Jarman mengungkapkan, nilai tersebut hanya untuk PLTD sebesar 60 MW dan jaringannya saja dan belum termasuk pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan.

Hingga saat ini, penggunaan bahan bakar bakar fosil memang sangat dominan dipakai dalam pembangkit listrik di Indonesia.

Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, dalam proyek pembangkit listrik 35.000 MW, yang menjadi saalah satu fokus Kementerian ESDM dalam lima tahun ke depan, sekitar 60%-nya merupakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang memakai batubara.

“Porsi batubara mungkin memang masih yang paling besar, tapi kita akan dorong supaya makin hari porsi energi yang lebih bersih akan makin besar,” katanya.

Sementara itu, dia juga mengungkapkan 47 wilayah terluar yang dimaksud sudah dipetakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN).

“PLN dan tim kelistrikan sudah menyusun peta, dimana nanti tempat-tempat yang harus diprioritaskan,” katanya.

Proyek tersebut merupakan salah satu program prioritas di bidang kelistrikan tahun ini. Pasalnya, pelistrikan di wilayah-wilayah tersebut menjadi salah satu ambisi dari Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Program tersebut juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam membangun pembangkit listrik dengan total 35.000 MW yang ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.

Adapun jika ditambah dengan pembangkit listrik yang sedang ada dalam pipeline pemerintah sebesar 7.000 MW, maka total kapasitas pembangkit listrik yang beroperasi pada 2019 tersebut akan mencapai 42.000 MW

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper