Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) menyatakan realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar jebol hingga 500.000 kiloliter pada 2014 lalu atau rugi sekitar Rp375 miliar.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan sejatinya realisasi jebol kuota hingga 1,1 juta kiloliter. Namun, karena ada tambahan kuota solar dari AKR Corporindo sebesar 280.000 kiloliter, kelebihan kuota menjadi berkurang.
Selain itu, harga Premium yang telah masuk harga keekonomian pada Desember lalu telah mengurangi jebol kuota. Sepanjang Desember, Pertamina memperoleh keuntungan Rp500 per liter dari penjualan BBM bersubsidi.
“Akhirnya bisa diperkecil kerugian hingga 500.000 kiloliter,” katanya.
Dia menjelaskan kelebihan kuota BBM bersubsidi akan menjadi tanggungan perseroan sesuai dengan amanat Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
Berdasarkan perhitungan Pertamina, kerugian yang ditanggung perusahaan mencapai Rp375 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
