Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peritel Ramai-Ramai Ekspansi Ke Luar Jawa

Kendati dibayangi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik (TDL), sejumlah peritel dalam negeri tetap menargetkan ekspansi sepanjang tahun ini. Mereka merencanakan membuka gerai-gerai baru berbagai daerah di Luar Pulau Jawa.

Bisnis.com, JAKARTA—Kendati dibayangi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik (TDL), sejumlah peritel dalam negeri tetap menargetkan ekspansi sepanjang tahun ini.  Mereka merencanakan membuka gerai-gerai baru berbagai daerah di Luar Pulau Jawa.

Head of Public Relation PT Matahari Putra Prima Tbk., Fernando Repi mengatakan perusahaan menargetkan membuka 20 gerai baru sepanjang 2015. Pengelola gerai Hypermart tersebut tetap optimis berekspansi meski pemerintah menaikkan harga BBM dan TDL.  Menurutnya, sebagian besar gerai Hypermart baru tersebut akan dibuka di luar Pulau Jawa, yakni Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.

“Kami Kami menyasar kota-kota lapis dua karena pertumbuhan ekonomi di sana cukup tinggi. Namun, kami tetap akan meresmikan beberapa gerai di Pulau Jawa. Kontribusi gerai di luar Jawa mencapai 7%—8% sepanjang 2014,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/1/2015).

Lebih lanjut, dia menjelaskan konsep Hypermart nantinya akan mengadopsi model generasi 7 (G7) seperti gerai yang ada di Cyberpark, Lippo Karawaci Utara, Tangerang. Konsep G7 merupakan format baru Hypermart tersebut menampilkan jenis rak gondola baru, lorong dan area produk segar yang lebih luas, serta lampu LED dan signage eksterior baru.

Menurutnya, konsep Hypermart G7 akan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing daerah. “Kami tidak mengimplementasikan konsep Hypermart G7 secara penuh untuk semua wilayah. Kami akan melihat ketersediaan lahan dan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

Terkait kenaikan TDL, perusaahan berupaya melakukan penghematan dalam penggunaan listrik. Salah satu langkah yang diterapkan adalah penggunaan LED di tiap gerai Hypermart terbaru. Menurutnya, investasi penggunaan LED memang lebih besar ketimbang lampu standar. Namun, ke depannya penggunaan listrik lebih kecil sehingga menghemat biaya produksi toko.

Target penambahan gerai juga diungkapkan oleh manajemen Indomaret. Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama  Wiwiek Yusuf mengatakan perusahaan akan membuka sekitar 1.600 toko di berbagai daerah di Indonesia sepanjang 2015.

“Kami menargetkan pertumbuhan gerai Indomaret hingga 15% pada tahun ini,” paparnya.

Dia menuturkan strategi yang dilakukan untuk merealisasikan target ini adalah dengan pemerataan gerai di tiap daerah. Saat ini, Indomaret telah membuka banyak gerai di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Tahun ini, menurut Wiwiek, perusahaan akan fokus membuka gerai baru di Pulau Kalimantan.

Sementara itu, PT Electronic City Indonesia Tbk. berencana membuka 7—15 gerai baru pada 2015. Commercial and Investor Relations Director PT Electronic City Indonesia Tbk. Ferry Wiraatmadja mengatakan selain meresmikan gerai di Jabodetabek, perusahaan juga membidik beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Saat ini, total gerai Electronic City berjumlah 67 toko.

“Kami ingin membuka toko baru di Lampung, Palembang, dan Malang. Kami melihat perkembangan ekonomi di kota-kota tersebut cukup pesat. Permintaan akan produk elektronik pun meningkat,” ujarnya.

Menurutnya, Electronic City memiliki dua jenis gerai, yaitu Biru dan Merah. Gerai Electronic City biru menyasar kalangan menengah ke atas (middle up) sedangkan toko Electronic City Merah diperuntukkan bagi kalangan atas (up). Ke depannya, Ferry menuturkan perusahaan masih fokus menambah gerai Electronic City biru.

“Kami akan membuka Electronic City berkonsep biru untuk kota-kota baru. Prospek bisnis ritel elektronik terbuka lebar seiring tumbuhnya sektor properti, khususnya perumahan, di beberapa provinsi di Indonesia,” paparnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid mengatakan target pertumbuhan ritel pada 2015 dipatok konservatif, yakni hanya berkisar 10%. Hal tersebut dikarenakan naiknya harga BBM, TDL, dan upah minimum di beberapa provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper