Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Siap Serap 60% Produksi Muara Bakau

Pertamina siap menyerap 60% total volume produksi blok minyak dan gas bumi Muara Bakau atau lebih besar dari kesepakatan awal yang menjatahkan porsi 53% untuk domestik.

Bisnis.com, KARIMUN--Pertamina siap menyerap 60% total volume produksi blok minyak dan gas bumi Muara Bakau atau lebih besar dari kesepakatan awal yang menjatahkan porsi 53% untuk domestik.

Kepala Unit Percepatan Proyek Muara Bakau Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Eko Hariadi mengatakan kesiapan tersebut sejalan dengan kebutuhan gas bumi dalam negeri yang diperkirakan akan terus meningkat.

Selain itu, hingga saat ini, dia mengungkapkan belum ada calon pembeli potensial dari negara lain meskipun pembicaraan dengan beberapa pihak tersebut sudah dilakukan.

"Pembicaraan sudah ada dengan Jepang, Korea, juga Taiwan, tapi belum ada yang siap jadi stand by buyer. Kalau gak ada pembeli dari luar, Pertamina sudah siap beli," katanya dalam kunjungan ke galangan PT Saipem Indonesia di Balai Tanjung Karimun, Kepulauan Riau, Rabu (10/12).

Menurutnya hal tersebut tidak akan menjadi masalah bagi operator selama nilai keekonomian gas bumi di Indonesia masih bagus.

Dia melanjutkan, saat ini proyek yang digarap ENI Muara Bakau B.V. sebagai operator dan GDF Suez Exploration Indonesia B.V. itu sudah mencapai 15% dan ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal I/2017.

Adapun produksi blok Muara Bakau ini ditaksir mampu mencapai 450 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan kondensat 1.500 barel per hari.

"Untuk tahun pertama produksinya mungkin baru mencapai 250 juta kaki kubik. Nanti di 2018 sampai 2024 baru bisa maksimal sebelum produksinya turun lagi sampai habis," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur ENI Indonesia Ltd. Luca de Caro mengatakan pembangunan proyek Muara Bakau telah berjalan sesuai dengan rencana dan pihaknya optimistis blok tersebut akan berproduksi sesuai rencana.

"Dua tahun ke depan merupakan waktu yang krusial bagi kami untuk bisa menyelesaikan proyek tepat waktu dan kami optimistis produksi akan mulai berjalan di kuartal I/2017," ujarnya.

Wilayah Kerja Muara Bakau terdiri dari dua lapangan, yaitu Lapangan Jangkrik dan Lapangan Jangkrik North East (JNE) yang terletak di lepas pantai laut Selat Makassar, kurang lebih 70 kilometer Timur Laut Delta Mahakam dengan dengan kedalaman sekitar 450 – 500 meter di bawah permukaan laut.

Lapangan Jangkrik yang total investasinya senilai US$2,8 miliar akan berproduksi sebanyak 300 MMSCFD, sedangkan JNE yang investasinya US$1,2 miliar sebanyak 150 MMSCFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper