Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budidaya Tanaman dan Produk Herbal, GP Jamu Ajak PT Lakukan Riset

Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu) mengajak perguruan tinggi (PT) untuk melakukan riset terhadap jamu, baik dalam peningkatan kualitas bahan baku pengemasan ataupun pencitraan.
 GP Jamu dan Undip gelar semiloka produk jamu/Jibi
GP Jamu dan Undip gelar semiloka produk jamu/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - JAKARTA - Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu) mengajak perguruan tinggi (PT) untuk melakukan riset terhadap jamu, baik dalam peningkatan kualitas bahan baku pengemasan ataupun pencitraan.

"Keterlibatan PT agar jamu makin dikenal luas di masyarakat.  Jamu sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari sebagai tradisi budaya yang harus dilestarikan," ujar Ketua Umum GP Jamu Charles Saerang, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12).

Dia menjelaskan di Indonesia ada 3.000 bahan herbal yang berguna untuk jamu.

Selain itu, imbuh Charles, di kalangan anak muda perlu diadakan kompetisi untuk mengangkat citra jamu, misalnya dalam melakukan berbagai riset dan penelitian tentang jamu.

Dalam kaitan itu, GP Jamu menggandeng Universitas Diponegoro Semarang menggelar semiloka Gerakan Nasional Budidaya Tanaman dan Produk Herbal Berkelanjutan untuk kesejahteraan Rakyat pada 2-3 Desember lalu.  

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sugihartatmomewakili Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang membuka acara mengungkapkan, jamu merupakan aset bangsa yang berkontribusi dalam upaya menyehatkan masyarakat.

Menurut Charles Saerang,  jamu bukan hanya dikonsumsi untuk kalangan orang tua, melainkan juga mulai digemari anak muda.

Dia mengungkapkan jamu merupakan produk unggulan Indonesia dan sebagai warisan leluhur yang perlu dilestarikan oleh generasi muda sebagai penerus bangsa.

"Berbagai cara bisa dilakukan seperti mendekatkan jamu di kalangan PT, seperti sekarang yang dilakukan oleh Undip. Rektor Undip mencanangkan gerakan minum jamu setiap hari Jumat dengan mendekatkan jamu di kalangan intelektual," ujarnya.

Dia menambahkan image yang selama ini bahwa jamu hanya dikonsumsi orang pinggiran tidak berlaku lagi, karena jamu sudah dikonsumsi kaum intelektual.

Saat ini ragam jamu  semakin banyak, seperti produk jamu yang dimodifikasi dalam campuran minuman kopi, teh, dan lain-lain.

"Dengan kemasan yang sangat menarik jamu juga dicampur dengan buah - buahan menjadi minuman juice yang segar, enak, dan sehat," kata Charles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper