Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral segera menentukan nasib pengelolaan Blok Lematang di Sumatra Selatan yang kontraknya akan berakhir pada 2017.
Kepala Unit Pengendali Kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan pemerintah akan segera menentukan operatorahip Blok Lematang kendati PT Medco Energi Internasional Tbk telah mengajukan permohonan perpanjangan sejak 2012.
"Kami sedang bahas. Kalau bisa secepat mungkin [keputusannya]," katanya di Kementerian ESDM, Senin (8/12/2014).
Dia mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah kendala dalam mekanisme perpanjangan kontrak yang diajukan Medco. Sayangnya, dia enggan menyebutkan kendala tersebut. Widhyawan juga tidak menyebutkan tanggal pasti keputusan operatorship blok itu.
"Belum bisa di-announced. Nanti saja," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur Medco E&P Indonesia --anak usaha Medco Energi Internasional-- Frila B Yaman mengatakan pihaknya telah menyerahkan proposal perpanjangan kontrak sejak 2012. Namun, hingga kini pihaknya belum menerima hasil keputusan pemerintah.
"Saya harap pemerintah segera putuskan," katanya.
Bisnis mencatat, Medco menjadi operator blok Lematang dengan porsi 51,1176% melalui PT Medco E&P Lematang. Sementara, sisa hak partisipasi dipegang oleh Lematang E&P Ltd dengan porsi 23% dan Lundin Lematang BV dengan porsi 25,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
