Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TENAGA KERJA PERTANIAN: Pemerintah Didesak Buat Kebijakan Sektor Hilir

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat mendesak pemerintah membuat terobosan baru untuk menggenjot pembangunan pertanian yang berkualitas menyusul penyerapan tenaga kerja di sektor itu yang kian menurun.

Bisnis.com, BANDUNG—Sektor pertanian sedang menantikan langkah nyata dari pemerintahan Jokowi-JK.

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat mendesak pemerintah membuat terobosan baru untuk menggenjot pembangunan pertanian yang berkualitas menyusul penyerapan tenaga kerja di sektor itu yang kian menurun.

Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan turunnya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian akibat kebijakan pemerintah yang selalu terpusat di sektor hulu atau produksi.

"Target pembangunan sektor pertanian masih diorientasikan untuk mencapai tingkat produksi semaksimal mungkin," katanya kepada Bisnis, Rabu (26/11/2014).

Menurutnya, saat ini orientasi sektor pertanian telah berubah kepada orientasi pasar.

Kondisi tersebut terjadi akibat perubahan selera konsumen yang makin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya selera konsumen akan produk olahan.

Dengan demikian, lanjutnya, maka motor penggerak sektor pertanian harus berubah dari usaha tani tradisional menuju pertanian yang modern, salah satunya dengan memperbanyak agroindustri.

"Agroindustri harus menjadi lokomotif sekaligus penentu kegiatan subsektor usaha tani dan selanjutnya akan menentukan subsektor agribisnis hulu," ujarnya.

Oleh karena itu tidak berlebihan bila saat ini sektor pertanian masih menjadi basis pertumbuhan ekonomi.

"Agar hal itu bisa terwujud diperlukan kemauan politik, khususnya peran pemerintah, yang memposisikan sektor pertanian menjadi sektor andalan," ujarnya.

Sementara itu, Pemprov Jabar sudah menyiapkan program yang berorientasi pada penyerapan tenaga yang lebih besar di sektor pertanian.

Asisten Daerah Bidang Kesra Setda Jabar Ahmad Hadadi mengatakan pihaknya mendorong perluasan tenaga kerja di sektor pertanian.

"Program ini sudah disiapkan jauh-jauh hari sejalan dengan target perluasan lapangan kerja baru sebanyak 2 juta yang harus dicapai sampai tahun 2018," katanya.

Hadadi menilai hal tersebut perlu didorong menyusul potensi pengangguran akibat industri di sektor lain yang mengurangi jumlah karyawan.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat hasil sensus pertanian 2013, salah satunya terjadi penurunan rumah tangga usaha pertanian yang hanya tinggal 3.058.612 rumah tangga.

Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 29,61% dibandingkan dengan hasil sensus pertanian 2003 yang mencapai 4.345.148 rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper